REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim gabungan kembali menemukan tiga jenazah korban banjir bandang di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Hingga saat ini, sudah tercatat 19 korban jiwa dari banjir bandang tersebut.
"Dari laporan yang masuk, ada tiga jenazah lagi ditemukan tim gabungan. Sementara ini korban jiwa sebanyak 19 orang," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mustari, dikonfimasi, Rabu (15/7).
Tiga jenazah tersebut ditemukan di Desa Radda. Jenazah pertama teridentifikasi bernama Yanti, pada pukul 09.30 WITA, disusul jenazah kedua, belum teridentifikasi pada pukul 09.35 WITA. Satu jenazah lainnya juga belum teridentifikasi, ditemukan pada pukul 13.56 WITA. Dengan demikian, total korban meninggal hingga pukul 14.00 WITA sebanyak 19 orang. Saat ini tim gabungan masih terus melakukan pencarian, ujarnya.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang sebagian wilayah di Kabupaten Luwu Utara, pada Senin, 13 Juli 2020 sekitar pukul 21.00 WITA. Enam kecamatan terdampak dalam musibah itu bencana alam itu. Sebelum kejadian, hujan sedang dan lebat menghujam di wilayah tersebut dalam beberapa hari belakangan, dan yang hampir merata di wilayah itu, mengakibatkan debit air sungai meluap sungai Rongkong dan Sungai Masamba, bahkan terjadi longsor di hulu yang berada di lokasi pegunungan.
Data BPBD setempat, banjir bandang tersebut mengakibatkan 4.202 Kepala Keluarga atau 15. 994 jiwa terdampak. Data ini untuk tiga kecamatan yaitu Kecamatan Sabbang, Masamba dan Baebunta. Sementara untuk wilayah Kecamatan Malangke dan Malangke Barat sementara dilakukakan asessment
Untuk jumlah pengungsi yang terdata sampai saat ini berjumlah 603 Kepala Keluarga, atau sebanyak 20.402 Jiwa di dua kecamatan masing-masing Kecamatan Masamba dan Kecamatan Sabbang.