REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Polisi Filipina dikerahkan untuk memastikan orang-orang yang dinyatakan positif virus corona dan tidak mampu mengisolasi mandiri, untuk dibawa ke pusat karantina yang dikelola negara, Rabu (15/7). Namun demikian, hal itu memicu peringatan tentang potensi pelanggaran hak warga.
Langkah itu dilakukan ketika pihak berwenang meningkatkan upaya untuk memperlambat penyebaran penyakit dengan meningkatkan pengujian. Pemerintah juga kembali melakukan lockdown atau karantina wilayah serta membangun puluhan pusat karantina untuk mengisolasi pasien dengan gejala ringan oleh sebab kenaikan kasus yang terjadi.
Para pejabat mengatakan, untuk mengatasi penularan lokal, polisi mendampingi petugas kesehatan untuk ke rumah-rumah orang yang dites positif dan membawanya ke fasilitas pemerintah jika rumah mereka dianggap tidak memadai untuk isolasi diri atau jika mereka tinggal dengan orang yang rentan terhadap penyakit.
"Kami lebih suka bahwa asimptomatik dan kasus-kasus ringan secara sukarela menyerah dan mengurung diri mereka di pusat-pusat isolasi," ujar Harry Roque, juru bicara Presiden Rodrigo Duterte seperti dikutip laman Bangkok Post, Rabu (15/7).