Rabu 15 Jul 2020 18:25 WIB

Alasan Masvidal Terima Jadi Lawan Dadakan Kamaru Usman

Masdival juga tak berpikir dua kali saat diajak duel vs Nate Diaz dan McGregor.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Jorge masvidal (kanan) saat bertarung melawan Kamaru Usman di UFC 251.
Foto: Dok. UFC
Jorge masvidal (kanan) saat bertarung melawan Kamaru Usman di UFC 251.

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Pada 2019 lalu, petarung MMA Jorge Masvidal menegaskan bahwa gaji besar adalah prioritasnya nomor satu. Itu yang membuatnya tidak berpikir dua kali saat diajak bertanding melawan Nate Diaz dan Conor McGregor.

Tahun 2019 pula, Masvidal memiliki tahun terbaik dalam kariernya. Dia berhasil menaklukan nama besar seperti Darren Till, Ben Askren, dan Nate Diaz. Dia pun mendapatkan kejayaan dan popularitasnya sejak saat itu.

Dilansir dari laman Sportskeeda, Rabu (15/7), Masvidal pun mengungkapkan alasan menerima pinangan untuk melawan Kamaru Usman bukanlah uang, tapi gelar. Meski dia hanya memiliki persiapan selama enam hari saja.

"Bisakah mereka menawarkan saya nama yang lebih besar dan membayar saya lebih banyak? Bisa, tapi faktanya tidak ada yang mau ketika ada yang mengajak bertanding di enam hari sebelum ajang," kata Masvidal.

Menurut Masdival, tidak ada petarung lagi yang mau menerima pinangan pertandingan itu selain dirinya. Bahkan jika bos UFC, Dana White, harus turun tangan, Masvidal yakin tak ada yang mau melawan Usman dengan persiapan sesingkat itu.

Masdival mengaku sikap keras kepalanya yang membawanya berani melawan Usman. Bahkan jika ada pertandingan ulang dan bisa memilih lawan, Masvidal tetap akan memilih nama petarung Muslim itu sebagai lawannya.

"Saya telah membuat keputusan yang tepat dengan apa yang saya lakukan, maka uang ini akan selamanya uang dan nyatanya ini lebih dari sekadar uang. Saya ingin sabuk itu dan saya tahu saya lebih baik dari Usman dan saya ingin membuktikannya," kata Masdival menegaskan.

Masvidal pun takluk dalam UFC 251. Namun Masvidal terbuka untuk pertandingan ulang jika melawan Kamaru Usman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement