REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Pramuka, Jakarta Timur, mulai beroperasi kembali setelah ditutup pada 11-13 Juli 2020 akibat Covid-19. Operasional pasar sudah berlangsung normal tanpa ganjil genap.
"Tidak ada ganjil genap dan penutupan usaha lagi. Sekarang sudah normal seperti biasa," kata pedagang toko obat herbal Bahagia, Abdullah (35) di Jakarta, Rabu (15/7).
Alasan penutupan pasar, kata dia, karena salah satu pedagang terdeteksi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap dan tes cepat pekan lalu. Usai menutup usahanya selama tiga hari, Abdullah kembali berjualan sejak Selasa (13/7).
"Hari ini saya menjalani swabtest bersama pedagang lainnya sebab sedikit khawatir juga sebenarnya, takutnya kalau ada yang positif, nanti pasarnya tutup lagi," katanya.
Meski enggan mengungkap kerugian transaksi penjualan obat akibat penutupan layanan, Abdullah memastikan situasi itu tidak akan mempengaruhi kedatangan konsumen. "Karena kan di sini pusat toko obat di Jakarta. Nanti beli obat susah kalau ditutup, sedangkan tadi di toko lain kan agak mahal," katanya.
Kepala Pasar Pramuka, Saniyem, mengatakan, kegiatan tes usap hari ini melibatkan 150 pedagang. Sementara untuk peserta tes cepat yang menunjukkan gejala reaktif disarankan untuk isolasi secara mandiri di rumah.
"Untuk hasilnya belum keluar, mungkin hasilnya sepekan ke depan baru keluar, kemarin untuk sterilisasi pasar kami semprot disinfektan seluruh pasar sampai ke masjid. Selain secara mandiri juga bantuan dari damkar," katanya.