Rabu 15 Jul 2020 20:06 WIB

Jika Bioskop Buka, Perlu Ada Pengetesan Covid-19

Pengetesan Covid-19 dilakukan terhadap warga setelah menonton di bioskop.

Ilustrasi bioskop kala pandemi Covid-19. Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengharapkan adanya pengambilan sampel (sampling) pengetesan Covid-19 kepada penonton saat bioskop dibuka pada 29 Juli mendatang.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Ilustrasi bioskop kala pandemi Covid-19. Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengharapkan adanya pengambilan sampel (sampling) pengetesan Covid-19 kepada penonton saat bioskop dibuka pada 29 Juli mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengharapkan adanya pengambilan sampel (sampling) pengetesan Covid-19 kepada penonton saat bioskop dibuka pada 29 Juli mendatang. "Saya mau usahakan, misalnya, jadi bioskop berjalan. Itu Puskesmas minggu kedua mau kita sampling," kata Irwandi usai melakukan pengecekan di salah satu mal yang memiliki bioskop di kawasan Cempaka Putih, Rabu (15/7).

Pemeriksaan dilakukan terhadap warga setelah menonton. "Sampling aja. Entah rapid test, entah swab test," katanya.

Baca Juga

"Itu kalau bisa dicek. Kita menjaga agar tidak ada klaster. Jangan sampai tahu-tahu, pulang dari bioskop malah sesak nafas, terjangkit (Covid-19)," katanya.

Irwandi mengatakan dalam tinjauannya pemberian jarak sudah dikerjakan oleh pengelola bioskop. Kendati demikian, ia tidak melihat adanya penambahan fasilitas untuk memastikan sirkulasi udara lebih cepat terproses.

"Kalau saya lihat gedungnya tidak ada renovasi, masih biasa. Cuma memang kesiapannya saya cek, tadi pengelolanya bilang sudah siap. Nanti katanya kalau sudah beroperasi akan ada pengecekan penggunaan masker setiap 15 menit," kata Irwandi.

Irwandi juga mengharapkan menjelang pembukaan bioskop agar Suku Dinas Pariwisata Jakarta Pusat memberikan perhatian ekstra untuk meninjau persiapan pengelola bioskop menerapkan protokol kesehatan dapat berjalan dengan baik.

"Saya maunya (Sudin) Pariwisata itu aktif. Kalau bioskop tidak ditinjau dan diingatkan dari sekarang itu bisa menjadi klaster baru. Misalnya yang nonton harus diminta nomor HP. Kalau seandainya ada (yang COVID-19) agar mudah untuk tracing," kata Irwandi.

Pada Selasa (14/7), Irwandi dalam rapat koordinasi pimpinan di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat mengusulkan agar ada pemantauan khusus jelang pembukaan bioskop.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement