Rabu 15 Jul 2020 21:45 WIB

Jumlah Penduduk Miskin Perkotaan di Lampung Naik

Penduduk miskin perkotaan di Lampung sebanyak 237.010 pada Maret 2020.

Kemiskinan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kemiskinan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jumlah penduduk miskin di perkotaan Provinsi Lampung selama periode September 2019 hingga Maret 2020 naik sebanyak 12.041 ribu orang.

"Pada September 2019 penduduk miskin di perkotaan sebanyak 224.069 orang menjadi 237.010 orang pada Maret 2020," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Faizal Anwar, di Bandar Lampung, Rabu (15/7).

Dia mengatakan untuk daerah perdesaan penduduk miskin turun sebanyak 4.057 orang dari 816.079 orang pada September 2019 menjadi 812.022 orang pada Maret 2020. Menurut dia, peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

"Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2020 tercatat sebesar 75,41 persen," ujarnya.

                               

Kondisi ini, kata dia, meningkat dibandingkan dengan kondisi September 2019 yaitu sebesar 75,08 persen. Gini ratio pada Maret 2020 adalah sebesar 0,327. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan September 2019 yang sebesar 0,331. "Hal ini menunjukkan tingkat ketimpangan di Provinsi Lampung termasuk kategori rendah," ujar Faizal.

Penduduk miskin di Provinsi Lampung pada Maret 2020, mencapai 1,05 juta orang naik sebesar 7.084 orang dibandingkan dengan kondisi September 2019 yang sebesar 1,04 juta orang.

                               

                                                       

                           

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement