Kamis 16 Jul 2020 04:48 WIB

Uni Eropa Tinjau Penularan Virus Corona Lewat Udara

Badan kesehatan masyarakat Uni Eropa tinjau risiko penularan virus corona lewat udara

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Para pembeli yang mengenakan masker berjalan di sepanjang Oxford Street di London, Selasa, 14 Juli 2020. Badan kesehatan masyarakat Uni Eropa tinjau risiko penularan virus corona lewat udara. Ilustrasi.
Foto: AP / Frank Augstein
Para pembeli yang mengenakan masker berjalan di sepanjang Oxford Street di London, Selasa, 14 Juli 2020. Badan kesehatan masyarakat Uni Eropa tinjau risiko penularan virus corona lewat udara. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Badan kesehatan masyarakat Uni Eropa sedang meninjau risiko yang ditimbulkan oleh sistem ventilasi dan pengaturan lain di tempat kerja terhadap penularan virus corona baru melalui udara, selain melalui butiran air liur (droplet).

Pengumuman oleh Pusat Pencegahan Penyakit Eropa (the European Centre for Disease Prevention/ECDP) dapat menunjukkan komitmen untuk mengatasi penyebaran melalui kabut udara halus atau aerosol, yang diakui Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai bahaya yang mungkin terjadi.

Baca Juga

Andrea Ammon, yang mengetuai ECDP, mengatakan kepada Reuters bahwa masih belum ada bukti yang menunjukkan proporsi kasus yang disebarkan oleh aerosol daripada butiran air liur, tetapi "kami tahu keduanya adalah kemungkinan".

Pekan lalu, WHO mengatakan virus itu dapat menyebar melalui aerosol (sistem tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara), meskipun belum dikonfirmasi. Badan kesehatan global itu mendapat tekanan dari para ilmuwan, yang menulis sepucuk surat yang menyerukan untuk mengakui potensi penyebaran melalui udara.