Rabu 15 Jul 2020 21:58 WIB

Aruna Targetkan Pertumbuhan Pendapatan Naik 7 Kali Lipat

Aruna menyebut ada pertumbuhan pendapatan akibat meningkatnya permintaan ikan

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Farid Naufal Aslam, CEO aruna.id menargetkan pertumbuhan pendapatan pada 2020 naik tujuh kali lipat dari tahun lalu.
Foto: Humas Kemenko PMK
Farid Naufal Aslam, CEO aruna.id menargetkan pertumbuhan pendapatan pada 2020 naik tujuh kali lipat dari tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aruna menargetkan pertumbuhan pendapatan pada 2020 naik tujuh kali lipat dari tahun lalu. Perusahaan teknologi yang yang bergerak di bidang agregator produk kelautan dan perikanan itu menyatakan, selama Covid-19 komoditas ikan mengalami kenaikan permintaan. 

"Kita revisi target pertumbuhan. Awalnya cuma beberapa, tapi kita targetkan lebih tinggi walau kondisi Covid-19," ujar CEO dan Co-founder Aruna Farid Naufal Aslam kepada Republika saat ditemui di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM pada Rabu, (15/7). 

Sebelum pandemi terjadi, kata dia, 90 persen produk laut hasil tangkapan petani diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), China, Jepang, Hongkong, Korea Selatan, dan Taiwan. Hanya saja, kini perusahaan melakukan diversifikasi ke pasar domestik. 

"Sejauh ini market lokal berkontribusi sebanyak 30 persen. Jadi kita naikkan target karena ada perkembangan pada pasar domestik, namun kontribusi ekspor tetap paling tinggi," ujar Farid. 

Selama pandemi, lanjutnya, produk ikan beku atau frozen sangat diminati pasar lokal. Sementara beberapa negara seperti Asia Timur, tetap lebih menyukai ikan segar atau ikan hidup. 

"Jadi kita ekspor dua-duanya, ikan beku dan ikan segar. Persentase ikan beku dan ikan hidup yang kita pasarkan, fifty-fifty (50:50)," ujar dia. 

Farid menuturkan, logistik menjadi kendala selama Covid-19. Sebab, jalur transportasi menjadi kurang baik, penerbangan antardaerah serta ke luar negeri pun terganggu. 

"Itu juga yang menjadi alasan kami mengantisipasi pasar domestik. Kami melihat, antusias pasar lokal cukup banyak. Pertumbuhan permintaan ikan naik, pada awal Covid-19 pada Maret, kami hanya pasarkan ke Jabodetabek namun sekarang ke kota berbagai kota lain seperti Surabaya, Balikpapan, dan lainnya," ucap dia. 

Ia menambahkan, saat ini terdapat sekitar 11 ribu nelayan yang bergabung dalam ekosistem Aruna. Mereka tersebar di 30 titik, meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, Maluku, serta lainnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement