Rabu 15 Jul 2020 22:54 WIB

Mayoritas Sembuh, Pasien Covid-19 Indramayu Tersisa 1 Orang

Pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah dua orang

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dua orang pasien positif COVID-19 yang telah sembuh berjalan keluar. Sebagian besar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu dinyatakan sembuh. Pasien yang masih menjalani perawatan pun hanya tinggal tersisa satu orang.
Foto: ANTARA/BAYU PRATAMA S
Dua orang pasien positif COVID-19 yang telah sembuh berjalan keluar. Sebagian besar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu dinyatakan sembuh. Pasien yang masih menjalani perawatan pun hanya tinggal tersisa satu orang.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sebagian besar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu dinyatakan sembuh. Pasien yang masih menjalani perawatan pun hanya tinggal tersisa satu orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menjelaskan, pada Rabu (15/7) pasien positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu yang dinyatakan sembuh bertambah dua orang.

Kedua pasien yang dinyatakan sembuh tersebut yakni Tn I (28) dari Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun, yang bersangkutan berdomisili sementara di Kecamatan Indramayu. Selain itu, pasien sembuh lainnya adalah Ny S dari Kecamatan Lelea.

"Dengan penambahan dua orang sembuh tersebut, maka total pasien (positif Covid-19) yang sembuh mencapai 35 orang," kata Deden, Rabu (15/7).

Hingga Rabu (15/7), total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu mencapai 40 orang. Dari jumlah tersebut, 35 pasien dinyatakan sembuh, satu pasien masih dalam perawatan dan empat pasien meninggal dunia.

"Angka kesembuhan mencapai 87,5 persen," tukas Deden.

Deden menjelaskan, kesembuhan pasien positif tergantung pada dua faktor. Yakni, tingkat imunitas (daya tahan tubuh) dan viral load.

Viral load merupakan jumlah kuantitatif partikel virus yang masuk ke sistem tubuh. Menurut penelitian ilmiah, viral load merupakan 'key factor' atau faktor penting yang menentukan ringan atau beratnya infeksi dari Covid-19.

Deden menyatakan, jika seseorang terpapar virus, maka imunitas fase satu di tubuh akan muncul pertama kali. Jika viral load sedikit, maka virus tersebut akan mudah teratasi dan akan muncul lagi imunitas fase dua yang lebih kuat dan stabil dalam menghadapi penyebaran virus tersebut sehingga tidak akan menimbulkan gejala.

"Tetapi jika viral load-nya banyak, maka tubuh kita tidak akan mampu menahan laju serangan virus tersebut sehingga akan merusak sistem tubuh kita. Akibatnya akan mempercepat proses terjadinya penyakit sampai menimbulkan kematian," tutur Deden.

Untuk itu, diperlukan pemakaian masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer supaya terhindar dari paparan virus dari orang yang menjadi carier. Dengan demikian, jikapun terpapar virus, maka viral load-nya sedikit. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement