REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIFA memutuskan kebijakan lima kali pergantian pemain dalam satu pertandingan diperpanjang hingga musim 2020/21. Tambahan kuota itu diberikan FIFA sejak kembalinya kompetisi sepak bola setelah penundaan akibat pandemi virus Corona (Covid-19).
Kondisi cuaca yang berbeda juga merupakan peran utama dalam keputusan IFAB, badan pembuat aturan sepak bola dunia. Namun, FIFA memberikan kebebasan kepada masing-masing kompetisi apakah hendak menggunakan kebijakan tersebut atau tidak. Artinya, keputusan diserahkan kepada operator liga masing-masing negara.
"Mengikuti keputusan yang diambil pada 8 Mei 2020 untuk memberikan kompetisi yang dijadwalkan akan selesai pada tahun 2020, untuk memungkinkan tim menggunakan hingga lima pengganti, Dewan Direksi IFAB telah sepakat untuk meninjau apakah akan memperpanjang opsi ini," kata FIFA melalui pernyataan resminya, dikutip dari Manchester Evening News, Rabu (15/7).
"Atas dasar tinjauan mendalam ini, yang mencakup umpan balik pemangku kepentingan dan analisis dampak Covid-19 pada kalender kompetisi, Dewan Direksi IFAB telah memperluas opsi untuk kompetisi yang dijadwalkan akan selesai pada 31 Juli 2021 dan untuk kompetisi internasional dijadwalkan pada Juli/Agustus 2021," lanjut pernyataan itu.
Menurut FIFA, peninjauan baru-baru ini menunjukkan bahwa alasan amandemen sementara tetap valid dan termasuk dampaknya pada kesejahteraan pemain akan berlanjut hingga 2021 karena berbagai faktor. Beberapa kompetisi yang dimulai kembali pada 2020 mungkin memiliki periode pemulihan/persiapan yang lebih pendek dari biasanya sebelum awal musim berikutnya.
Kemudian untuk banyak kompetisi, musim 2020/21 akan melibatkan pertandingan yang dimainkan dalam periode singkat karena awal yang tertunda dan ketidakmampuan untuk mengakhiri lebih lambat dari biasanya karena turnamen internasional besar.
"Tidak ada perubahan pada rincian amandemen sementara untuk aturan pertandingan, yang akan memungkinkan maksimum lima pengganti untuk digunakan per tim," kata pernyataan tersebut.
Namun, untuk menghindari gangguan pada permainan, setiap tim hanya akan memiliki tiga kesempatan untuk membuat pergantian pemain, meskipun pergantian pemain yang dilakukan di babak pertama tidak dihitung sebagai salah satu dari tiga peluang.
"Keputusan apakah akan menerapkan amandemen sementara ini tetap menjadi kebijaksanaan masing-masing penyelenggara kompetisi. Dampak perubahan pandemi terhadap sepakbola akan terus ditinjau terus-menerus untuk memastikan tindakan yang tepat diambil di masa depan sehubungan dengan amandemen sementara ini," pungkas pernyataan itu.