REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok massa unjuk rasa mulai padati DPR sejak Kamis (16/7). Sejumlah massa yang mengatasnamakan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terlihat berkumpul di sekitaran pintu masuk seberang lapangan.
"LSM GMBI mendesak agar DPR menghentikan pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dan atau penggantinya yang memiliki substansi yang sama serta membubarkan Panitia Kerja RUU HIP atau sebutan lainnya," kata Ketua LSM GMBI Moh Fauzan Rahman dalam keterangannya.
Berdasarkan pantauan Republika, massa unjuk rasa juga terlihat di depan pintu gerbang utama DPR. Terlihat beberapa di antaranya massa FPI dan Persaudaraan Alumni 212.
Imbasnya lalu lintas di sekitaran Jalan Gatot Subroto yang melintas di depan Gedung DPR macet. Kemacetan tidak hanya karena padatnya massa aksi. Para pedagang yang memanfaatkan demonstrasi juga terlihat memadati di sekitaran lokasi unjuk rasa.
Untuk diketahui rencana pemerintah akan mengirim pernyataan sikap terkait Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) secara resmi ke DPR hari ini. Setelah penyampaian sikap resmi sudah dilakukan, pemerintah menyerahkan kelanjutan RUU tersebut ke DPR.
"Pemerintah besok akan menyampaikannya secara resmi, secara fisik dalam bentuk Surat Menteri yang akan menyampaikan ke situ mewakili Presiden Indonesia," ungkap Mahfud dalam konferensi pers yang dilaksanakan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (15/7).