Kamis 16 Jul 2020 10:53 WIB

Pahala Kasih Sayang

Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang.

Menyayangi binatang kucing merawat hewan peliharaan (ilustrasi)
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Menyayangi binatang kucing merawat hewan peliharaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Dr KH Syamsul Yakin MA

Ulama asal Indonesia berkelas dunia, Syaikh Nawawi Banten dalam Nashaihul Ibad menceritakan ulang tentang Imam al-Ghazali yang diimpikan oleh seseorang. Beliau ditanya, “Apa yang Allah SWT perbuat kepadamu?” Imam al-Ghazali menjawab, “Allah SWT menghentikan aku di hadapan-Nya seraya bertanya, “Dengan bekal apa kamu menghadap-Ku?” 

Jadilah aku menyebutkan semua amal kebaikanku. Lantas Allah SWT tegaskan, “Aku tidak menerima semua amalmu. Namun aku hanya menerima satu amalmu di mana satu hari seekor lalat mendarat di atas tinta penamu pada saat kamu sedang menulis. Saat itu kamu berhenti menulis hingga lalat itu dapat menghisap tinta itu, karena alasan sayangmu kepadanya. 

Tak lama, Allah memerintahkan malaikat, “Masukkan hamba-Ku ini ke surga”. Dengan cerita ini, semua orang terperangah, ternyata seseorang tidak tahu perbuatan baik yang mana yang memasukkannya ke surga. Lebih mengagetkan lagi, ulama sekaliber Imam al-Ghazali masuk surga bukan lantaran keluasan ilmunya, tapi karena kasih sayangnya kepada seekor lalat.

Syaikh Muhammad bin Abi Bakar dalam Mawaidz al-Ushfuriyah menceritakan ulang tentang Umar bin Khattab. Suatu hari ketika sedang menyusuri kota Madinah, Umar bin Khattab, melihat seorang anak kecil yang sedang mempermainkan seekor burung. Karena iba, Umar bin Khattab membeli burung itu untuk dilepaskan.

Setelah Umar bin Khattab wafat, sejumlah ulama bermimpi bertemu dengannya. Mereka bertanya,  “Apa yang telah Allah SWT perbuat kepadamu?” Umar menjawab, “Allah SWT memaafkanku dan mengampuni dosa-dosaku”. “Apa yang membuat Allah SWT mengampunimu? Karena kamu dermawan, adil, atau sebab kamu zuhud?”, tanya mereka lagi.

Umar bercerita, “Begini, setelah kalian menguburku dengan tanah dan kalian meninggalkan aku sendirian, ada dua malaikat yang datang kepadaku. Wujud mereka menyeramkan hingga aku gemetaran dan kehilangan kesadaran begitu aku melihat mereka. Mereka lantas memegangi aku, menyuruh duduk, dan mengintrogasi aku.

Namun, sejurus aku mendengar suara yang tak terlihat wujudnya, “Tinggalkan hamba-Ku dan kalian jangan membuatnya takut. Sungguh, Aku menyayangi dan mengampuni segala dosanya. Alasannya, karena dia telah menyayangi seekor burung saat di dunia, maka Aku juga menyayanginya di akhirat saat ini.”

Terkait dengan cerita ini, bersumber dari Abdullah bin Umar, Nabi SAW bersabda, “Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang. Oleh karena itu, sayangilah semua makhluk yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangi kalian.” (HR. Abu Daud).  Yang ada di langit adalah Allah SWT dan para malaikat.

Masih dalam Mawaidz al-Ushfuriyah, Sayikh Muhammad bin Bakar bercerita bahwa ada seorang ahli ibadah dari kalagan Bani Israil yang melewati bukit berpasir. Saat itu tengah terjadi bencana kelaparan yang menimpa mereka. Di dalam hati, ia berkata, “Seandainya bukit berpasir ini adalah tepung, niscaya aku akan membuat kenyang perut orang-orang Bani Israil.”

Getar hati itu di dengar Allah SWT. Maka Allah SWT mewahyukan kepada salah seorang nabi di antara mereka, “Sampaikanlah kepadanya bahwa Allah tetap akan memberinya pahala kendati itu hanya sekadar khayal untuk bersedekah. Ketahuilah barangsiapa menyayangi hamba-hamba Allah, niscaya Allah akan menyayanginya.”

Satu hal lagi, tatkala seorang ahli ibadah tadi menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada sesama dengan mengkhyalkan, “kalau saja bukit berpasir itu adalah tepung, niscaya aku akan membuat kenyang perut mereka”, maka itu sudah cukup membuatnya mendapat pahala sebagaimana jikalau ia melakukannya.  Alhamdulillah.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement