REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jawa Barat, Mayjen Purn Tayo Tarmadi meminta Pemuda Panca Marga (PPM) Jawa Barat untuk bersatu. Ia menyayangkan, terjadinya dualisme kepemimpinan di tubuh PPM Jawa Barat saat ini.
"Saya perihatin, kami minta PPM Jabar untuk bersatu," tegas Tayo dalam pertemuan perwakilan PPM Jawa Barat dengan Ketua LVRI Jabar di markas daerah LVRI Jawa Barat, Jl. Jawa Kota Bandung, Selasa (14/7/2020). Turut hadir dalam pertemuan itu, Dedi Raharja, Rahmat Hidayat Djati, Heli Saptadji, Sri Suciati, dan Aries.
Tayo juga meminta kedua pihak untuk segera berkomunikasi guna menempuh islah. Bahkan, dia menegaskan, siap membantu menyelesaikan konflik tersebut. Menurutnya, PPM Jabar harusnya memberi contoh yang baik kepada masyarakat luas, dan bersatu kembali untuk kepentingan pembangunan Jawa Barat.
"Sehingga LVRI dan PPM dapat memberikan peranan yang lebih besar bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat," tegasnya.
Persoalan itu juga memancing perhatian Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat, Rahmat Hidayat Djati yang Juga ketua Panca Marga Kabupaten Karawang. Ia mengaku, sangat mendukung sikap Ketua DPD LVRI Jawa Barat, Mayjen Purn Tayo Tarmadi.
"Tutur itu yang dirapkan selama ini. Kami menyambut baik keinginan Ketua DPD LVRI Jabar, yang sesuai dengan keinginan kami dan semua komponen keluarga besar PPM di Jawa Barat," ujarnya.
Rahmat mengatakan, langkah islah juga diharapkan oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang juga sebagai bagian dari keluarga besar LVRI dan PPM. "Pak Gubernur juga adalah cucu veteran pejuang kemerdekaan RI di wilayah Jawa Barat," tutur Rahmat.
Intisari dari pertemuan tersebut, lanjut Rahmat, secara tegas Ketua DPD LVRI Jabar ingin kedua belah pihak untuk kembali bersatu. "Secara umum beliau juga menyampaikan hal utama dalam peran LVRI dan PPM guna menyukseskan pembangunan kepemudaan dan kemasyarakatan di Jawa Barat," pungkasnya.