REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Puluhan warga Kecamatan Kuranji Kota Padang, Kamis (16/7) melakukan penyegelan terhadap gedung SMPN 10 Padang. Warga melakukan ini karena tidak terima ada 11 siswa di sekitar tidak diterima di sekolah tersebut.
"Kami melakukan ini (penyegelan) sebagai bentuk penyampaian aspirasi warga. Mudah-mudahan aspirasi kami diterima dan anak kami dapat bersekolah," kata Marwan, yang merupakan salah satu perwakilan warga.
Warga melakukan penyegelan sekolah sejak Kamis (16/7) pagi. Warga menutup pagar sekolah dan memasangi karton bertuliskan "Masyarakat Menutup Sementara Sekolah". Ada juga kertas karton yang bertuliskan agar kepala sekolah, kepala dinas pendidikan menerima 11 orang siswa asli sekitar SMP N 10 Padang.
Untuk mengatasi situasi ini, pihak sekolah melakukan pertemuan dengan Camat Kuranji beserta warga di sebuah musola terdekat dari SMP N 10 Padang. Pertemuan yang juga dikawal oleh anggota TNI dan Polsel Kuranji.
Camat Kuranji Eka Putra Buhari mengatakan pihaknya akan membawa persoalan ini kepada Dinas Pendidikan Kota Padang. Pihak sekolah tidak dapat lagi menerima 11 orang siswa tersebut karena kuota sudah penuh dan fasilitas sekolah tidak dapat lagi menambah daya tampung.
"Tadi hasil rapatnya memang ada kekurangan dari sekolah seperti bangku dan fasilitas belajar, ini yang akan kita bicarakan bagaimana nantinya," ujar Eka.
Setelah pihak sekolah melakukan pertemuan dengan camat dan warga, sekolah kini sudah dibuka kembali. Eka berharap akan ada jalan keluar dari Dinas Pendidikan Kota Padang. Karena adanya perubahan aturan PPDB, aturan zonasi berdasarkan jarak membuat persoalan banyak siswa yang tidak mendapatkan sekolah.