REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Kementerian Kesehatan menyatakan, kasus infeksi virus Corona ditemukan di sebuah rumah sakit bersalin terbesar di Kenya. Setidaknya 41 staf rumah sakit bersalin Pumwani di ibu kota Nairobi telah dinyatakan terinfeksi virus Corona.
Plt Direktur Jenderal Kesehatan, Patrick Amoth mengatakan, puluhan staf medis di rumah sakit bersalin itu mengalami gejala ringan. Menurut Amoth, para staf medis yang terinfeksi Covid-19 tidak menjalani perawatan di rumah sakit, melainkan melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
"Tidak ada yang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, kami berharap mereka dapat sembuh dan gejalanya tidak semakin parah," ujar Amoth kepada Citizen TV.
Pekan lalu, Doreen Lugaliki yang bertugas di salah satu rumah sakit di Nairobi meninggal dunia karena terinfeksi virus Corona. Lugaliki adalah dokter pertama yang meninggal dunia akibat virus tersebut.
Kepala Sekretaris Kementerian Kesehatan, Rashid Aman mengatakan, petugas kesehatan memiliki risiko terbesar terinfeksi virus korona. Karena mereka adalah garda terdepan yang menangani pasien Covid-19. "Petugas kesehatan yang menangani pasien dengan kasus penyakit koronavirus yang dikonfirmasi atau dicurigai menghadapi peningkatan risiko pajanan terhadap virus," ujar Aman.
Secara keseluruhan empat petugas kesehatan Kenya telah meninggal dunia karena Covid-19. Sementara, 450 petugas kesehatan lainnya dinyatakan terinfeksi virus Corona. Hingga berita ini diturunkan, asosiasi dokter dan perawat di Kenya tidak memberikan komentar.
Kenya mengkonfirmasi kasus virus Corona mencapai 11.252 jiwa. Sementara, jumlah kematian di negara tersebut sebanyak 209 orang.