Jumat 17 Jul 2020 01:21 WIB

3 karyawan Diperiksa Polisi, Ini Kata Tokopedia 

Tokopedia menghormati proses investigasi yang dilakukan aparat kepolisian.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Pengguna Tokopedia bertransaksi melalui gawai di Jakarta.
Foto: PUSPA PERWITASARI/ANTARA
Pengguna Tokopedia bertransaksi melalui gawai di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan kalau tiga karyawan Tokopedia yang diperika oleh pihak kepolisian itu statusnya merupakan pelapor dan saksi. Sehingga, proses investigasi terkait pembocoran data Tokopedia bisa terungkap secara jelas.

"Kami ingin menegaskan bahwa tiga karyawan Tokopedia telah memberikan keterangan kepada pihak yang berwenang dengan kapasitas sebagai pelapor dan saksi, sekaligus sebagai upaya dan inisiatif kami untuk bekerja sama dengan pihak berwenang terkait dalam proses investigasi atas insiden pencurian data yang menimpa Tokopedia belum lama ini," katanya kepada Republika, Kamis (16/7).

Dikatakannya, saat ini proses investigasi masih berlangsung. Sehingga, dia mengaku, tidak banyak yang dapat ia sampaikan. "Tokopedia menghormati proses investigasi tersebut," kata dia.

Sebelumnya diketahui, saat ini, Mabes Polri masih melakukan penyelidikan dan analisa anomali IP address yang masuk ke sistem tokopedia terkait kasus pembobolan data pengguna tokopedia. Polri mengaku sudah memeriksa staf Information Technology (IT) tokopedia guna menambah informasi untuk kasus tersebut.

"Direktorat Siber Bareskrim Polri masih menyelidiki dan masih menganalisis anomali IP address yang masuk ke sistem tokopedia," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono saat virtual konferensi pers melalui akun Youtube, Selasa (14/7).

Dikatakan Awi, pihaknya juga sudah memeriksa rekan-rekan internal dari tokopedia. Salah satunya staf IT. "Ya kami sudah memeriksa beberapa staf untuk penyelidikan lebih lanjut," kata dia.

Sebelumnya diketahui, VP of Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, saat ini pihaknya telah melaporkan para oknum yang mengakses dan mencuri 91 juta data konsumennya kepada pihak polisi.

Dia menyebut, pencurian data ini bukanlah merupakan pencurian data baru dan segala informasi password pengguna Tokopedia masih aman terlindungi. "Kami tegaskan ini bukanlah upaya pencurian data baru dan informasi password pengguna Tokopedia masih tetap aman terlindungi di balik enkripsi. Kami juga telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (6/7).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement