Jumat 17 Jul 2020 04:21 WIB

Erdogan: Gereja dan Sinagog di Turki Melebihi Masjid

Jumlah gereja dan sinagog di Turki menurut Erdogan jauh melebih masjid.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Erdogan: Gereja dan Sinagog di Turki Melebihi Masjid. Foto: Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Foto file-Anadolu Agency)
Foto: Anadolu Agency
Erdogan: Gereja dan Sinagog di Turki Melebihi Masjid. Foto: Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Foto file-Anadolu Agency)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan bahwa jumlah gereja dan sinagog di Turki adalah dua kali jumlah masjid di negara Eropa mana pun.

Pernyataan tersebut seolah menyentil komentar barat yang mengkritik Erdogan atas pengalihan status Hagia Sophia sebagai masjid. Dilansir di Middle East Monitor, Kamis (16/7), pernyataan Erdogan soal jumlah gereja dan sinagog itu datang dalam sebuah pidato setelah dia memimpin pertemuan pemerintah, di kompleks kepresidenan, Ankara, Selasa (14/7).

Baca Juga

Erdogan menyampaikan janjinya untuk melestarikan status Situs Warisan Dunia masjid Hagia Sophia di Istanbul sambil membukanya untuk jamaah lagi. Dia menekankan bahwa status Situs Warisan Dunia Hagia Sophia akan dilestarikan dengan cara yang sama dilakukan oleh nenek moyang Turki meski statusnya tidak lagi sebagai museum.

"Sebagai situ warisan dunia, kami akan lestarikan Hagia Sophia dengan cara yang sama seperti yang nenek moyang kami lakukan, sambil mengubah bangunan menjadi masjid seperti dulu," kata dia.

Dengan pernyataan itu, Erdogan menyentil kritik Barat terhadap keputusannya dan menunjukkan bahwa tempat ibadah non-Muslim di Turki melebihi empat atau lima kali jumlah masjid di Eropa.

Dia menjelaskan bahwa ada tempat ibadah untuk setiap 460 non-Muslim di Turki, dibandingkan dengan satu masjid untuk setiap 2.000 Muslim di Eropa. Pekan lalu, Dewan Negara Turki membatalkan keputusan kabinet 24 November 1934 untuk mengubah Hagia Sophia dari masjid menjadi museum.

Sedangkan pada Ahad akhir pekan kemarin, Kepala Urusan Agama Ali Arbash mengumumkan selama kunjungannya ke Hagia Sophia bahwa shalat lima waktu akan diadakan di masjid secara teratur, mulai dari 24 Juli.

Sebagaimana diketahui, Hagia Sophia adalah monumen artistik dan arsitektur yang unik yang terletak di distrik Sultanahmet Istanbul. Hagia Sophia digunakan selama 481 tahun sebagai masjid, kemudian berubah menjadi museum pada tahun 1934. Hagia Sophia merupakan salah satu monumen arsitektur paling signifikan dalam sejarah dari Timur Tengah.

Sumber:

https://www.middleeastmonitor.com/20200716-erdogan-turkeys-churches-and-synagogues-outnumber-mosques-in-any-european-country/

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement