REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia melalui Departemen Agama Islam Wilayah Federal (Jawi) dan Dewan Agama Islam Wilayah Federal (MAIWP) bakal mempertimbangkan mualaf yang memenuhi syarat untuk mendaftar mendaftar studi di universitas Timur Tengah. Seperti Universitas Islam Madinah, dan universitas lainnya.
Dilansir di Bernama, Kamis (16/7), Menteri di Departemen Perdana Menteri Bidang Urusan Agama Malaysia Datuk Zulkifli Mohamad Al-Bakri menyampaikan, jika para calon mahasiswa mualaf itu memenuhi persyaratan maka Pemerintah Malaysia tidak ragu untuk menominasikan mereka.
"Jika mereka memenuhi semua persyaratan, saya tidak akan ragu untuk menominasikan mereka untuk mendaftar di Universitas Madinah," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa para mualaf tersebut juga telah membuktikan diri sebagai pengkhutbah dengan keilmuan yang berkaliber tinggi. Meskipun hanya pemegang sertifikat, mualaf dapat didaftarkan di lembaga belajar Jawi dan MAIWP sebelum mereka dikirim ke Timur Tengah untuk meningkatkan pengetahuan Islam mereka.
Sebelumnya, 61 siswa mualaf berprestasi dari sekelompok 200 penerima sertifikat kursus tingkat lanjut dirayakan pada upacara Jawi. Datuk Zulkilfi sebagai salah satu pemegang gelar Universitas Madinah Syariah mengatakan siap membantu calon mahasiswa mualaf itu mengerti bahasa Arab.
“Kami memiliki Pondok Moden al-Abaqirah MAIWP (madrasah), Sekolah Menengah Integrasi Sains Tahfiz (SMISTA) dan beberapa jenis sekolah lain yang hanya membutuhkan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) sertifikat dan bahasa Arab dasar," kata dia.
Upaya untuk memastikan mualaf tidak ketinggalan pelajaran keislaman pun, lanjut dia, harus dilanjutkan oleh JAWI dan MAIWP. Tahun ini, MAIWP dialokasikan anggaran sebesar 2,9 juta ringgit Malaysia untuk program kesejahteraan dan pendidikan mualaf di Kompleks Darul Hidayah, Sentul.
Sumber:
https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=1860935