Kamis 16 Jul 2020 20:42 WIB

Pelaku Industri Properti Yakin Bisa Bertahan di Saat Pandemi

Pelaku industri perlu bisa membaca pasar dan kebutuhan masyarakat.

Perumahan (ilustrasi)
Foto: Antara
Perumahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- Palaku industri properti optimistis bisa bertahan di masa pandemi. Hal ini dibuktikan dengan masih dicarinya perumahan dengan harga di bawah Rp 500 jutaan.

Baca Juga

Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida menilai, fenomena larisnya penjualan hunian kelas menengah atas tersebut menunjukkan bahwa industri properti nasional mampu bertahan di masa pandemi. Menurut dia, hunian di bawah Rp1 miliar sekarang memang penjualannya sedang bagus. Karena itu dia berharap pengembang perumahan saat ini untuk jeli membaca pasar.

Di tengah wabah seperti ini butuh riset yang matang sebelum mengembangkan kawasan. Fenomena hunian yang laris dibeli konsumen menunjukkan bahwa industri properti lebih memiliki kekuatan di tengah wabah COVID-19 dibandingkan sektor lainnya.

Totok menyampaikan apresiasi bagi anggota REI yang pada masa pandemi ini terus membangun sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal.

Sedangkan CEO Property Excellent & Advisory F. Rach Suherman menilai, langkah pengembang yang memberikan kemudahan cara bayar kepada konsumen merupakan langkah maju. Menurut dia, di tengah kondisi sekarang memang membutuhkan inovasi agar rumah yang dipasarkan segera terjual. Angsuran terjangkau menjadi salah satu kuncinya.

Segmen menengah saat ini merupakan pasar yang potensial mengingat masyarakat di segmen ini sebelumnya menahan melakukan pembelian hunian.

Menurut Suherman dengan adanya pengembang yang membangun rumah sesuai permintaan konsumen tentunya akan membuat pasar semakin dinamis dan berpotensi untuk kembali bergairah.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement