Kamis 16 Jul 2020 21:51 WIB

Kementerian PUPR Siapkan Tiga Penanganan Banjir Luwu Utara

Kementerian PUPR prioritaskan perbaikan akses dan relokasi tangani banjir Luwu Utara

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kedua kiri) meninjau lokasi banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (16/7/2020).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kedua kiri) meninjau lokasi banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (16/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan tiga penanganan prioritas paling utama terhadap bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan. Hal ini disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi banjir dan longsor di Masamba Lutra pada Kamis

Ia menyebutkan ada tiga prioritas utama penanganan setelah banjir Luwu Utara. Pertama memperbaiki akses jalan, kedua relokasi warga terdampak, dan ketiga pembenahan tanggul dan normalisasi sungai.

Baca Juga

"Prioritas membersihkan konektivitas ini saya beri waktu sampai Ahad sudah harus bersih. Di tiga tempat ini yakni di Sungai Rongkong, Sungai Randa, dan Sungai Masamba," kata Basuki.

Menurutnya tanggul juga akan dibuat sebab air sungai meluap ke kota ini. Warga yang tinggal di bantaran sungai akan direlokasi dan disiapkan rumah hunian tetapnya. "Pada sungai akan dilakukan normalisasi karena dasar sungainya sudah naik bahkan ketebalannya mencapai delapan meter," lanjutnya.

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang menambah alat berat guna mempercepat penanganan darurat banjir bandang. Tambahan alat berat dikerahkan ke Desa Radda yang terdampak paling parah.

Banjir bandang yang terjadi Luwu Utara merendam enam kecamatan mengakibatkan sebagian ruas jalan trans Sulawesi ditutup atau tertutup material lumpur. Kondisi terparah dengan lumpur setinggi lebih dari satu meter terjadi di wilayah Radda dan Masamba.

Pemerintah melakukan pembukaan ruas jalan yang tertutup lumpur menggunakan alat berat untuk membersihkan lumpur dari akses utama yang menghubungkan Luwu Utara dengan daerah lain.

Banjir bandang pada Senin (13/7) malam disebabkan luapan air Sungai Masamba menyusul hujan berintensitas sangat tinggi di hulu sungai. Luapan air sungai tersebut membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar.

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah mengerahkan tiga eskavator, satu dozer, dan dua dump truck. Selain itu ada pula empat eskavator dari instansi setempat yang membantu proses penanganan darurat.

Penanganan darurat juga dilakukan Kementerian PUPR dengan membangun tanggul karung pasir untuk mencegah kembalinya meluap air sungai, serta menyediakan fasilitas air bersih, sanitasi, dan bantuan sembako bagi pengungsi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement