Kamis 16 Jul 2020 22:17 WIB

Murid Lecehkan Guru di Instagram, Psikolog: Krisis Moral

Sejumlah murid berkomentar cabul kepada gurunya yang sedang live Instagram.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Karta Raharja Ucu
Pelecehan terhadap guru. Sejumlah murid menuliskan komentar cabul yang melecehkan gurunya saat sedang live Instagram.
Foto: Tangkapan Layar
Pelecehan terhadap guru. Sejumlah murid menuliskan komentar cabul yang melecehkan gurunya saat sedang live Instagram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tangkapan layar dari sebuah video seorang guru perempuan yang sedang melakukan live di Instagram membuat netizen geram. Pasalnya, dalam video tersebut, sejumlah akun yang diduga kuat milik murid-murid memberikan komentar tak pantas terhadap seorang guru yang saat itu sedang memakai seragam. Guru itu disebut mengajar di salah satu SMK di Bogor.

Salah satu akun yang menggunggah tangkapan layar dari video tersebut adalah @lets.talkandenjoy. Dalam postingannya, @lets.talkandenjoy memberikan narasi: "Kejadian ini pas salah satu SMK di Bogor melakukan live dan ada komentar kayak gini. Beneran nggak sopan dan niatnya mungkin mau sok edgy gitu mungkin ya. Tapi bercandanya lu nggak lucu sob," tulis @lets.talkandenjoy.

Psikolog Intan Erlita, M.Psi, mengatakan, ada krisis moral yang terjadi pada sejumlah remaja saat ini. Karenanya kasus ini bukan yang pertama di mana pelecehan terhadap guru juga pernah terjadi sebelumnya.

“Tidak semuanya, tapi banyak viral sejenis yang intinya murid melawan, memukul bahkan sekarang menulis komentar yang gak sopan. Artinya ada krisis moral yang terjadi di beberapa anak sekarang. Jika tidak ditangani dengan serius akan ada generasi yang moralnya salah,” ujar mantan presenter ini.

Selain itu ia menyebut perlunya kerja sama orang tua dalam kasus ini. Ketika anak dihukum karena perbuatannya, orang tua harus ikut memberi mengawasi. Ia mengingatkan jangan sampai Ketika anak salah orang tua malah menggunakan kekuatannya untuk melindungi bahkan menyalahkan orang lain.

“Harus ada sanksi yang diberikan dan pembinaan mental. Anak sekarang itu kurang dalam pembinaan mental, untuk akademi sudah sangat hebat. Tapi harus diinget pinter tapi tidak punya karakter yang baik hanya akan menciptakan monster, artinya tidak punya moral, empati dan tidak ada kepekaan,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement