REPUBLIKA.CO.ID, DUNDEE -- Akibat penguncian (lockdown) yang berlangsung sejak Maret lalu, Masjid Pusat Dundee, Skotlandia terpaksa ditutup. Bukan hanya tidak bisa menggelar shalat jamaah, shalat tarawih, tapi juga shalat Idul Fitri.
Namun setelah penantian panjang, Masjid Pusat Dundee resmi dibuka kembali pada Rabu (15/7) kemarin. Salah satu komite Masjid Pusat Dundee, Imam Hamza mengatakan, siap menyambut kembali para jamaah.
“Kami telah dapat membuka diri untuk doa individu, tetapi menyatukan semua orang untuk berdoa adalah harapan besar bagi masyarakat," ujar Imam Hamza yang dikutip di Evening Telegraph, Kamis (16/7).
Dia mengatakan, dalam persiapan menyambut kembali para jamaah, pihak masjid telah membersihkan seluruh bagian masjid dan mengatur prosedur sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah Skotlandia.
“Semua persiapan sudah disiapkan, semuanya telah dibersihkan dan kami mengikuti pedoman Pemerintah Skotlandia," ujarnya.
“Kami memiliki pintu masuk dan keluar yang terpisah dan ada pembersih tangan di masing-masing. Semua ruang doa individual ditandai dan orang-orang perlu membawa sajadah sendiri dan mengenakan masker," sambungnya.
Melalui prosedur dan kebijakan kesehatan tersebut, Imam Hamza berharap para jamaah dapat merasa aman dan nyaman saat beribadah. Masjid Pusat Dundee juga menyediakan siaran doa dan ceramah secara virtual bagi para jamaah yang tak dapat datang langsung ke masjid.
"Kami harap para jamaah akan dapat kembali ke masjid dan memiliki kesempatan untuk beribadah dengan aman," kata Imam Hamza.
"Kami juga tetap menyiarkan perhelatan ibadah secara virtual, yang telah dilakukan selama penguncian, tetapi itu tentu terasa jauh, dan lebih baik jika bisa melihat orang secara langsung," ujarnya.
Imam Hamza juga menegaskan adanya pembatasan jumlah jamaah, khususnya saat pelaksanaan sholat Jumat. Jika pada kondisi normal, masjid dapat menampung sekitar 600 orang, maka selama pandemi ini, jumlah jamaah akan dikurangi.
"Kami pikir kami mungkin hanya menyediakan tempat bagi lebih sedikit jamaah, demi menjaga penerapan jarak sosial antar jamaah," jelasnya.
“Kami sangat bersemangat untuk memulai lagi, terutama setelah Ramadhan dihabiskan dengan adanya pembatasan dimana-mana," tambahnya.
Ketika masjid dibuka kembali, Imam Hamza, atas nama komunitas Muslim Skotlandia, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas upayanya selama pandemi.
Sumber: