REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengutuk serangan Armenia terhadap Azerbaijan. Dia mengatakan Armenia akan bertanggung jawab atas tindakannya tersebut.
"Rasa sakit orang Turki Azeri adalah rasa sakit kami. Turki mengutuk serangan jahat ini," kata Akar saat bertemu Wakil Menteri Pertahanan dan Panglima Angkatan Udara Azerbaijan Ramiz Tahirov pada Kamis (16/7), dikutip laman Hurriyet Daily News.
Menurut Akar, serangan tersebut akan 'melampaui kepala Armenia'. "Mereka akan dibiarkan dalam kesulitan yang mereka mulai. Mereka akan tenggelam di bawah plot ini dan tentu saja membayar untuk apa yang telah mereka lakukan," ujarnya.
Pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Turki mengecam pernyataan Pemerintah Armenia yang dianggap sebagai kampanye kotor terhadap Turki. Armenia menyebut Turki tak dapat terlibat dalam proses internasional apa pun yang terkait dengan penyelesaian konflik Nagorno-Karabakh. Menurut Armenia Turki menunjukkan ambisi regional yang jelas terhadap Kaukasus Selatan.
Armenia menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pejabat lainnya berupaya membuktikan dengan merujuk misi bersejarah Turki di wilayah tersebut. "Dengan menjalankan misi historis dan afiliasi etnis atau agama, Turki telah membuat situasi tidak stabil di sejumlah daerah tetangga: Timur Tengah, Mediterania Timur, dan Afrika Utara menyebabkan penderitaan yang tak terukur bagi rakyat di wilayah itu," kata Kementerian Luar Negeri Armenia.
Menurut Armenia, dengan pendekatannya Turki adalah ancaman keamanan bagi Armenia dan kawasan.
Turki mengecam pernyataan tersebut. Menurut Kemenlu, sikap munafik Armenia yang telah mempertahankan pendudukan tidak sah di wilayah Azerbaijan selama bertahun-tahun, dengan jelas dan tegas mengungkapkan siapa penghalang utama untuk pembentukan perdamaian dan stabilitas permanen di Kaukasus Selatan.
Pada 12 Juli, empat tentara Azerbaijan tewas dan empat lainnya terluka setelah terlibat bentrokan dengan pasukan Armenia di perbatasan. Menurut Kementerian Pertahanan Azerbaijan, tujuh tentara mereka, termasuk satu jenderal, telah tewas dalam bentrokan di perbatasan dengan Armenia.
Azerbaijan telah menghancurkan kendaraan militer dan posisi tentara Armenia dalam dua hari bentrokan. Empat tentara Armenia dilaporkan tewas. PBB telah mendesak kedua belah pihak mengurangi ketegangan di perbatasan.