Jumat 17 Jul 2020 12:05 WIB

Ilmuwan Sebut Bulan Berusia 83 Juta Tahun Lebih Muda

Bulan diasumsikan telah berusia lebih dari 4,5 miliar tahun.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Bulan
Foto: en.wikipedia.org
Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Bulan mempengaruhi seluruh hidup kita. Bulan menyebabkan pasang surut lautan Bumi, menstabilkan kemiringan sumbu planet dan sampai saat ini Bulan diasumsikan telah menemani Bumi selama lebih dari 4,5 miliar tahun.

Sebuah studi baru mengemukakan bahwa perkiraan sebelumnya tentang usia bulan adalah jutaan tahun. Para ilmuwan dari German Aerospace Center menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan samudra magma bulan, dilansir di CNN, Jumat (17/7).

Baca Juga

Kepercayaan yang diyakini luas bahwa permukaan bulan pernah cair untuk mendingin. Peneliti memperkirakan bahwa bulan sebenarnya hampir 100 juta tahun lebih muda daripada yang diperkirakan sebelumnya. Tepatnya sekitar 85 juta tahun lebih muda.

Jadi menurut para peneliti, bulan sebenarnya lahir di ujung ekor formasi Bumi. "Ini adalah pertama kalinya bahwa zaman Bulan dapat secara langsung dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi pada akhir pembentukan Bumi, yaitu pembentukan inti," kata Thorsten Kleine, rekan penulis studi dari Institute of  Planetologi di Universitas Münster di Jerman.

Temuan mereka dipublikasikan bulan ini di jurnal Science Advances. Banyak ilmuwan menyetujui kisah asal bulan: Sekitar 4,51 miliar tahun yang lalu, Bumi masih memanas dan berubah dengan cepat.

Selama waktu itu, Bumi bertabrakan dengan sebuah protoplanet bernama Theia, yang mengirim penembakan batu dari Bumi dan ke luar angkasa. Tidak ada yang tersisa dari protoplanet.

Puing-puing ini akhirnya terkumpul selama beberapa ribu tahun dan membentuk satelit alami Bumi: bulan. Energi yang dihasilkan dari aglomerasi batuan menciptakan samudera magma di permukaan bulan yang baru lahir.  Akhirnya mengkristal dan membentuk permukaan bulan seperti yang kita kenal sekarang.

Sampel yang kembali dari bulan selama misi Apollo dan misi robotik Soviet Luna tidak membantu menyediakan data untuk usia bulan yang tepat. Jadi para ilmuwan harus menjelajahi metode lain.

Menggunakan model komputer, tim ilmuwan memperkirakan berapa lama magma bulan untuk mendingin dan mengeras. Mengetahui berapa lama proses kristalisasi itu membuat mereka tahu berapa usia bulan sebenarnya.

Model-model sebelumnya memperkirakan bahwa butuh hingga 30 juta tahun bagi samudra magma untuk mendingin. Studi baru ini menunjukkan bahwa model-model itu sudah kekurangan jutaan tahun.

Tetapi bagaimana cara menciptakan kembali proses yang terjadi pada awal keberadaan tata surya?

"Bagian itu membutuhkan banyak imajinasi dan kreativitas," kata para peneliti.

Para ilmuwan juga perlu menghitung komposisi mineral kuno yang terbentuk ketika lautan membeku. Ini membantu mereka menghubungkan berbagai jenis batu ke tahap-tahap tertentu evolusi lautan magma.

Semua pemodelan itu menemukan bahwa bulan membutuhkan hampir 200 juta tahun untuk mendingin dari bentuknya yang cair dan menciptakan apa yang sekarang kita kenal sebagai kerak bulan.

Para ilmuwan melihat komposisi mineral bulan untuk memperkirakan bahwa bulan berusia sekitar 4,425 miliar tahun, atau 85 juta tahun lebih muda dari yang dibuktikan oleh penelitian sebelumnya.  Itu sekitar waktu inti Bumi menetap, kata para peneliti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement