REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Pos Indonesia tengah mencari tempat baru untuk dijadikan kantor sementara agar bisa mengaktifkan layanan di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan setelah musibah banjir yang melanda wilayah itu. Kepala Regional 10 Sulawesi dan Maluku PT Pos Indonesia Ronald Siahaan mengatakan Kantor Pos Indonesia di Masamba juga ikut tertimbun tanah akibat banjir bandang pada 13 Juli 2020.
"Kantor kami juga tenggelam bahkan hampir sampai atap. Jadi kami sekarang ini lagi cari-cari tempat untuk dijadikan kantor sementara. Pelayanan kami memang ikut terhenti karena bencana alam ini," katanya, Jumat (17/7).
Pos Indonesia untuk sementara menghentikan pembagian bantuan sosial tunai (BST) di Kota Masamba karena kondisinya yang masih sulit. "Untuk pegawai kami juga terpaksa bekerja di rumah dulu. Kami juga minta bantuan dari rekan-rekan dari Palopo untuk ikut membantu membersihkan kantor," ujarnya.
Sesuai data per 16 Juli 2020, banjir bandang merusak sejumlah bangunan. Selain merusak 4.202 rumah, juga merusak 9 sekolah, kantor perbankan, tempat usaha mikro (61), usaha perbengkelan (4 unit) , satu pasar, termasuk pula kantor pemerintah (8 unit) dan tempat ibadah 13 unit.
Termasuk sejumlah jembatan seperti jembatan beton Desa Kamiri 1 unit/bentang 35 meter, jembatan gantung Dusun Pongo Desa Malimbu 1 unit/bentang 100 meter, jembatan gantung Dusun Padang Desa Malimbu 1 unit/ 75 meter, jembatan gantung Desa Maipi 1 unit/bentang 75 meter, jembatan gantung Desa Meli 3 unit/bentang 60 meter, jembatan gantung Kamiri 1 unit/bentang 50 meter, jembatan beton Maroa Desa Maipi 1 unit/bentang 10 meter.