Jumat 17 Jul 2020 14:37 WIB

Studi: Vaksin TB Tekan Risiko Kematian Akibat Covid-19

Negara dengan tingkat vaksinasi BCG tinggi, tingkat kematian Covid-19-nya rendah.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas kesehatan bersiap menyuntikan vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG) danpada bayi di Pukesmas Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, Senin (15/6/2020). Pelayanan imunisasi anak di Puskesmas tersebut kembali dibuka setelah sebelumnya sempat terhenti akibat wabah Covid-19.
Foto: ANTARA /Ampelsa
Petugas kesehatan bersiap menyuntikan vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG) danpada bayi di Pukesmas Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, Senin (15/6/2020). Pelayanan imunisasi anak di Puskesmas tersebut kembali dibuka setelah sebelumnya sempat terhenti akibat wabah Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru menunjukkan bahwa vaksin tuberkulosis (TB) dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Disebutkan bahwa negara-negara berkembang memiliki angka kematian lebih rendah dari yang diperkirakan, selama pandemi terjadi saat ini.

BCG, vaksin yang mengobati infeksi TB umum, secara rutin diberikan kepada anak-anak di negara-negara berkembang, yang rentan dengan penyakit ini. Sebaliknya, vaksin ini tidak banyak digunakan di negara seperti Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

"Dalam penelitian awal, kami menemukan bahwa negara-negara dengan tingkat vaksinasi BCG yang tinggi memiliki tingkat kematian yang lebih rendah," ujar Luis Escobar, asisten profesor di College of Natural Resources and Environment di Virginia Tech, dilansir Health 24, Jumat (17/7).

Tetapi, tiap negara berbeda. Escobar mencontohkan Guatemala yang memiliki populasi lebih muda dibanding Italia. Hal inilah yang membuat tim peneliti harus melakukan penyesuaian pada data untuk mengakomodasi itu.