REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Bakal calon Wali Kota Solo yang diusulkan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, Achmad Purnomo, gagal mendapatkan rekomendasi untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. Purnomo justru mendapatkan kabar tersebut langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (16/7).
DPP PDIP memberikan rekomendasi kepada putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa. Pengumuman rekomendasi disampaikan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah di Semarang melalui video konferensi dengan DPP PDIP, Jumat (17/7).
Purnomo mengaku biasa saja dengan keputusan DPP PDIP memberikan rekomendasi kepada Gibran. "Saya diberi tahu terlebih dahulu bukan oleh DPP tapi ayahnya, Presiden RI," kata Purnomo kepada wartawan Jumat.
Purnomo bercerita, Rabu (15/7) sore dirinya ditelepon oleh ajudan Presiden Jokowi yang menyampaikan agar pada Kamis pukul 11.30 WIB menghadap ke Istana Presiden di Jakarta. Kemudian, Kamis pagi Purnomo yang ditemani Farid Sunarto, seorang pengusaha sekaligus koordinator Punomo Center, bertolak ke Jakarta untuk menemui Jokowi. Dia mengaku sudah lama kenal dengan Jokowi dan sudah seperti sahabat. Dalam pertemuan tersebut mereka membicarakan berbagai hal, salah satunya terkait rekomendasi tersebut.
"Pak Jokowi memberitahu yang mendapat rekomendasi Mas Gibran dan Pak Teguh. Guyonan [becandaan] biasa, intinya Pak Jokowi istilahnya mohon dibantu untuk memimpin Solo nantinya saran-sarannya, karena dianggap kita senior untuk membimbing dan memberikan saran," paparnya.
Purnomo mengaku sudah menduga rekomendasi PDIP akan diberikan kepada Gibran. Bahkan, dia sudah menduga jauh-jauh hari.
"Yang pertama tentunya karena Gibran putranya Presiden. Yang kedua barangkali masih muda, saya kan sudah tua begitu. Yang ketiga, ya tidak tahu pertimbangan DPP apa yang tahu ya DPP, kenapa yang diberi rekomendasi Mas Gibran kan pertimbangan DPP kan lebih pintar, saya tidak tahu itu," ungkapnya.
Purnomo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo tersebut menyatakan, seharusnya ada komunikasi dari PDIP terkait gagalnya Purnomo maju dalam Pilkada. Sebab, posisi Purnomo dicalonkan oleh DPC PDIP, bukan mencalonkan diri.
"Tidak ada kontak dari DPD, DPP kepada saya. Tidak ada surat terima kasih, pemberitahuan mohon maaf atau apa tidak ada sama sekali. Tidak ada kontak apapun baik DPD maupun DPP, saya menganggap itu tidak perlu," ujarnya.