REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNPB dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional apresiasi penyusunan pedoman kesehatan pelaksanaan IBL musim 2020. Pedoman yang disusun dinilai cukup lengkap dan detail.
Hal itu diungkap dalam pertemuan Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih, Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, Manager Kompetisi Rufiana serta event supervisor Mohammad Andito, sementara jajaran pejabat BNPB dipimpin oleh Deputi 1 BNPB, B. Wisnu Widjaja, perwakilan dari kementerian kesehatan dan dari kemenko PMK .
Koordinasi lanjutan juga diperlukan untuk memastikan aspek teknis pelaksanaan protokol dipenuhi, baik dengan mitra layanan tes covid-19, maupun pengelola sarana prasarana yang akan digunakan. Perlindungan terhadap seluruh personil yang akan terlibat perlu dilaksanakan secara maksimal, termasuk para atlet yang merupakan aset negara, demikian pesan penting yang diberikan oleh B. Wisnu Widjaja, Deputi Bidang Sistem dan Startegi BNPB.
"Penetapan safety officer untuk memastikan pelaksanaan pedoman Kesehatan juga perlu dilakukan, ujar Wisnu dalam laman IBL Indonesia, Jumat (17/7).
Wisnu berpesan penyelenggaraan IBL lanjutan ini cukup penting untuk membawa semangat masyarakat dalam adaptasi kehidupan baru. Harapannya pedoman ini dapat disimulasikan dan juga di sosialisasikan ke seluruh pihak terkait sehingga dapat di evaluasi secara detail dan menyeluruh hal-hal yang perlu diperbaiki.
“Banyak masukan positif kami dapatkan baik dari BNPB dan Kementerian Kesehatan tentunya akan semakin melengkapi pedoman kesehatan kami. IBL mengucapkan banyak terima kasih kepada BNPB atas inisatif dukungannya” kata Junas, Direktur Utama IBL seusai pertemuan.
Pedoman kesehatan harus dijaga dan dijalankan dengan benar. Nantinya, akan ada tim pengawas atau tim pengendali yang memastikan seluruh pedoman sudah sesuai dan dijalankan dengan baik. BL juga harus berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19 di daerah tempat penyelenggaraan kompetisi. Dalam penyelenggaraan kompetisi nanti dimohon ada pengawasan dari Kemenkes dan BNPB.
"Kami akan terus berkoordinasi intensif dengan rekan-rekan dari Kementerian Kesehatan dan BNPB untuk memastikan protokol tersebut. Hal ini menjadi modal awal yang baik bagi seluruh pihak dan diharapkan semua dapat menjalankannya sebaik mungkin," tegas Junas.