Jumat 17 Jul 2020 15:24 WIB

Wapres: Kasus Covid Naik karena Masyarakat Kurang Disiplin

Masyarakat yang kurang disiplin terhadap protokol kesehatan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Ma
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyingung terus naiknya angka positif Covid-19 di Indonesia, setelah sempat mengalami penurunan usai adanya pembatasan sosial. Ma'ruf menyebut, setelah memasuki masa adaptasi kenormalan baru (AKB), banyak masyarakat yang kurang disiplin terhadap protokol kesehatan, dalam penggunaan masker, jaga jarak dan mencuci tangan.

"Kenapa ini masih naik? Karena kurang disiplinnya masyarakat, kurang menaati protokol kesehatan, ini nomor satu," kata Ma'ruf saat berdialog dengan ormas-ormas Islam di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (17/7).

Ma'ruf mengatakan, setelah dilakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kasus Covid-19 di beberapa daerah cenderung mengalami penurunan. Itu juga yang membuat Pemerintah mulai memberlakukan masa tatanan normal baru atau new normal yang sekarang disebut AKB.

Namun demikian, kesadaran menjalankan protokol kesehatan saat ini kurang dilakukan masyarakat.

"Jadi yang menjadi masalah sekarang memang kepatuhan masyarakat, yang bahasa ulamanya itu, bagaimana masyarakat itu sami'na waathona," kata Ma'ruf.

Ia berharap kesadaran semua pihak untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Karena itu, ia juga berharap peran ulama dalam mengingatkan umat bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19.

"Jangan masyarakat itu tau ada protokol kesehatan tapi tidak melaksanakan, tidak pakai masker, tidak jaga jarak, tidak mencuci tangan, trus bergerombol tanpa batas, sumbernya itu dari disiplin masyarakat," katanya.

"Makanya peran ulama menyelamatkan umat, menjadi penting untuk kebaikan semuanya, menjaga umat. Kadang umat itu kalau tidak diingatkan itu lupa," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement