Jumat 17 Jul 2020 15:27 WIB

Hina Rasulullah, Pria Malaysia Diganjar Dua Tahun Penjara

Pria Malaysia menghina Rasulullah di akun Facebook.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Hina Rasulullah, Pria Malaysia Diganjar Dua Tahun Penjara
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Hina Rasulullah, Pria Malaysia Diganjar Dua Tahun Penjara

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Danny Antoni divonis bersalah dalam kasus penghinaan terhadap Rasulullah. Pengadilan Malaysia menjatuhkannya hukuman 26 bulan penjara, Jumat (17/7).

Danny melancarkan hinaannya di akun Facebook pribadi pada tahun lalu. Pria berusia 29 tahun itu telah dipenjara sejak 6 Maret 2019. Sebelumnya, postingan Danny terlacak oleh Divisi Investigasi Kejahatan Siber dan Multimedia pada 4 Maret 2019.

Baca Juga

Pernyataan hinaan Danny dianggap ancaman harmonisasi hubungan Muslim dan non-Muslim. Danny dihukum dengan Penal Code pasal 298A ayat 1 dimana ancaman maksimal penjaranya lima tahun.

Jaksa Penuntut MM Edwin Paramjothy menyatakan kejahatan penghinaan suatu agama tak hanya melukai penganutnya, melainkan juga mengancam nilai-nilai suatu agama. "Kebebasan berekspresi membuat orang bebas mengkritik, tapi bukan berarti punya hak menghina. Hukum melindungi kebebasan beragama demi mencegah penghinaan dan stereotipe negatif suatu kelompok agama," kata Edwin dilansir dari Malay Mail, Jumat (17/7).

Edwin menekankan agama adalah sesuatu yang bersifat personal. Agama bagi penganutnya tak bisa dihina sembarangan karena akan menimbulkan perasaan mengganggu.

"Postingan provokatif Danny didasarkan pada suku dan agama sungguh tidak pantas dan tidak bertanggungjawab. Ini menyalahi paramer kebebasan berbicara yang dijamin konstitusi," ujar Edwin. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement