REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Bergulirnya program ekonomi dalam bentuk kebun gizi hidroponik hasil sinergi BMH dan Kimia Farma menjadikan pesantren tempat kebun ini dikelola kian mandiri. Masyarakat pun kian mudah mendapat alternatif sayur yang benar-benar segar dan anti pestisida.
Kondisi itu mendorong banyak pihak berkunjung ke kebun gizi hidroponik BMH di Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat. Kali ini kembali para direksi Kimia Farma hadir berkunjung dengan membawa kelompok tani binaan dari Kimia Farma.
"Alhamdulillah merupakan kebahagiaan mendalam bagi keluarga besar Laznas BMH dan Pesantren Hidayatullah Depok atas kunjungan direksi Kimia Farma bersama kelompok tani binaan. Hal ini mendorong kami semakin terpacu untuk lebih progresif di dalam mengembangkan ekonomi umat dalam bentuk kebun gizi hidroponik ini," terang Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Zainal Abidin, Jumat (17/7).
Pada kunjungan kali ini para direksi Kimia Farma langsung keliling kebun sambil panen sayur.
"Mereka sangat senang program sinergi BMH-Kimia Farma berjalan dengan sangat baik dan memberi manfaat kepada pesantren dan masyarakat," imbuh Zainal dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Bahkan, Cerman selaku manajer PKBL dan CSR Kimia Farma berseloroh penuh spirit.
"Saya ini sebentar lagi pensiun. Alhamdulillah bisa meninggalkan jejak kebun hidroponik di pesantren Hidayatullah Depok. Bisa lah saya berdaya juga dengan kebun seperti ini,"ungkapnya yang disambut tawa semua peserta kunjungan.
Ia mengemukakan, program ini terus dikembangkan oleh Kimia Farma hingga menjadi model program ekonomi. Saat ini sudah buat kebun hidroponik untuk warga di sekitar Cempaka Putih, Jakarta yang hari ini ikut pelatihan. “Kemudian di Surabaya, program ini dikerjasamakan dengan Unair,” kata Cerman.