Jumat 17 Jul 2020 15:57 WIB

Kementan Bangun Sistem Tingkatkan Produktivitas Pegawai

kinerja pegawai akan terpantau secara efektif melalui sistem yang terintegrasi.

Work From Home (ilustrasi)
Foto: Wallpapaer Flare
Work From Home (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian merancang sistem internalisasi kinerja pegawai terintegrasi untuk mendukung kinerja organisasi. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pegawai.  Selain itu, kinerja pegawai juga bisa terpantau secara sistem. 

Rencana tersebut disampaikan Kepala BBPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, Kamis (17/7). Menurutnya kebijakan yang membuat sebagian pegawai harus work from home (WFH) dan sebagian work from office (WFO) tidak boleh menghalangi produktivitas.

Menurut Dedi Nursyamsi, rancangan proyek perubahan ini dilakukan berdasarkan amanah Perpres Nomor 39 tahun 2019 mengenai Satu data Indonesia, dan Permentan nomor 115 tahun 2014  tentang pedoman pengelolaan satu data pembangunan pertanian yang dalam proses revisi. 

"Kita membutuhkan kinerja organisasi yang agile melalui peningkatan  kualitas kinerja SDM. Kondisi yang ada saat ini, kinerja pegawai belum terpantau secara efektif melalui sistem yang terintegrasi. Sehingga, mengakibatkan kinerja organisasi belum terpantau secara optimal," jelasnya.

Dengan sistem internalisasi kinerja pegawai terintegrasi, kinerja pegawai akan terpantau secara efektif melalui sistem yang terintegrasi. Sehingga, mendorong terwujudnya  budaya kerja organisasi yang adaptif dan agile.

"Perubahan kinerja pegawai yang menunjang kinerja organisasi, dapat diukur dari bentuk capaian indikator kinerja utama (IKU) Badan PPSDMP. Oleh karena itu, redesain sistem aplikasi yang kita bangun diharapkan bisa memperbaiki cara kerja pegawai agar dapat menggerakkan struktur organisasi secara dinamis. Harapannya, bisa menghasilkan kinerja atau task yang produktif," katanya.

Dedi menambahkan, terbangunnya sistem pemantauan kinerja pegawai dimaksudkan untuk mendukung fungsi pelayanan perencanaan, penganggaran dan akuntabilitas kinerja BPPSDMP. 

"Output yang diharapkan adalah menghadirkan sistem aplikasi pemantauan yang menyediakan data kinerja pegawai yang  efektif, efisien, akurat, akuntabel dan terintegrasi dalam organisasi yang agile, kemudian hadir kebijakan tentang  sistem pemantauan kinerja pegawai," jelasnya.

Sedangkan hasil dari rancangan ini adalah tersedianya sistem aplikasi pemantauan kinerja pegawai yang  efektif, efisien, akurat, akuntabel dan terintegrasi. Juga tata kelola penyelenggaraan organisasi yang agile.

Sementara Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah yang juga menjadi project leader, mengatakan produktivitas pegawai tidak boleh berkurang meski ada kebijakan work form home (WFH) dan work from office (WFO)

"Walaupun saat ini ada kebijakan yang membuat sebagian pegawai WFO  atau WFH, tapi tidak boleh ada kendala untuk bekerja. Kita harus merancang sebuah sistem dimana hal tersebut tidak menjadi masalah dan dalam jarak 500 meter sudah bisa absen," katanya.

Siti Munifah menambahkan, kinerja organisasi yang hebat bisa diciptakan melalui peningkatan kualitas kinerja SDM.

 "Kita harus bangun task management system. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kinerja SDM. Dan kinerja pegawai ini tetap bisa terpantau melalui sistem yang dibangun. Jika kualitas SDM meningkat, maka secara otomatis kinerja organisasi akan ikut terangkat," harapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement