REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merelokasi SMP Negeri 3 Saptosari yang terdampak Badai Cepaka di tahun 2017 dengan anggaran Rp7 miliar.
Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidu Edy Basuki mengatakan, relokasi SMP Negeri 3 Saptosari sudah berjalan dengan tahapan pembangunan gedung baru.
"Pemindahan dilakukan karena di gedung lama sering kebanjiran sehingga dapat mengganggu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Kami mentargetkan pembangunan sekolah selesai September 2020 ini," kata Edy.
Ia mengatakan Kabupaten Gunung Kidul mendapat bantuan hibah rehabilitasi Badai Cempaka 2017 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp75 miliar. Anggaran tersebut dibagi untuk merehabilitasi dan rekonstruksi SMP Negeri 3 Saptosari, Jembatan Jeruklegi dan Teleng di Kelurahan Katongan, Nglipar, sedang satu jembatan lagi berada di Dusun Jelok, Kelurahan Beji, Patuk.
"Kami mentargetkan pembangunan rehabilitasi dampak Badai Cempaka selesai di akhir September,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Bahron Rasyid mengatakan relokasi SMP Negeri 3 Saptosari merupakan usulan lama. Proses pemindahan, sepenuhnya dilakukan oleh BPBD Gunung Kidul.
"Relokasi ini jadi bagian dari program rehabilitasi dan rekonstruksi akibat badai cempaka yang terjadi beberapa tahun lalu. Jadi, kegiatan itu menyatu di program milik BPBD. Hanya saja, kami berharap proses pemindahan bisa berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu,” katanya.
Ia mengatakan SMP Negeri 3 Saptosari menjadi langganan banjir setiap musim hujan sehingga, saat terendam, kegiatan belajar mengajar terganggu.
"Siswa tidak perlu khawatir karena lokasi sekolah yang baru tidak terlalu jauh dengan gedung yang lama,” katanya.