Jumat 17 Jul 2020 18:48 WIB

Pedagang BTC Keluarkan Dagangan Pascapenutupan Pasar

BTC Solo ditutup setelah seorang karyawan toko positif Covid-19

Pedagang memindahkan barangnya di Beteng Trade Center (BTC), Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Beteng Trade Center (BTC) yang merupakan salah satu pusat grosir tekstil terbesar di Kota Solo ditutup sementara selama tujuh hari setelah salah satu pedagang terkonfirmasi positif COVID-19.
Foto: ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA
Pedagang memindahkan barangnya di Beteng Trade Center (BTC), Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Beteng Trade Center (BTC) yang merupakan salah satu pusat grosir tekstil terbesar di Kota Solo ditutup sementara selama tujuh hari setelah salah satu pedagang terkonfirmasi positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Sejumlah pedagang di Beteng Trade Center (BTC) Solo mengeluarkan sebagian dagangan pascapenutupan. BTC ditutup menyusul adanya kasus positif salah satu karyawan toko di pasar tekstil tersebut.

"Ini sebagian barang yang sifatnya mendesak saya bawa pulang, taruh di gudang untuk dijual COD atau online," kata salah satu pedagang Kris di Solo, Jumat.

Baca Juga

Meski demikian, sebagian dagangan yang lain dibiarkan di toko masing-masing. Terkait penutupan tersebut, menurut dia, merupakan puncak dari lesunya penjualan di beberapa hari terakhir.

Kris mengatakan beberapa hari terakhir ini sudah terjadi penurunan penjualan, terutama pascaadanya pemberitaan Solo merupakan zona hitam penyebaran Covid-19. Menurut dia, usai keluarnya informasi tersebut terjadi penurunan penjualan hingga 60 persen.

"Sebetulnya bukan hanya saya, tetapi banyak pedagang yang menyayangkan istilah tersebut. Lebih baik diketatkan prosedur belanja di BTC daripada harus ada istilah tersebut. Kami justru lebih suka kalau misalnya ada petugas Satpol PP yang ikut menjaga di sini," katanya.

Pemilik BTC Henry Purwanto mengatakan pasar tekstil ini akan ditutup total selama tujuh hari, tepatnya mulai tanggal 16-22 Juli 2020. Ia juga mengonfirmasi bahwa benar ada satu karyawan toko yang positif terpapar Covid-19.

"Sejak ada data bahwa ada yang positif Covid-19 kami langsung koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surakarta dan diputuskan dilakukan penutupan total sampai Rabu. Ini demi kebaikan bersama dan memutus mata rantai penyebaran virus tersebut," katanya.

Terkait dengan kemungkinan ada tes cepat atau tes usap sebagai bagian dari upaya tracing, pihaknya belum memperoleh informasi tersebut. "Itu sudah di luar ranah saya, tetapi kan pedagang di BTC banyak, kan nggak mungkin semuanya dites," ujar Henry.

Ia mengatakan penutupan tersebut merupakan keputusan yang baik mengingat saat ini Kota Solo dalam kondisi yang kurang kondusif. "Buat apa dipaksakan buka nanti malah menyebar. Solo sendiri situasinya juga nggak cukup bagus. Tutup bukan akhir dari segalanya," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement