REPUBLIKA.CO.ID, NIGERIA -- Sebagian rumah ibadah kembali dibuka mulai Jumat (17/7) di negara bagian Ekiti, Nigeria usai ditutup 3,5 bulan selama pandemi covid-19. Namun Dewan Tinggi Hubungan Islam Nigeria (NSCIA) cabang Ekiti menginstruksikan penundaan pembukaan Masjid.
Gubernur Ekiti Kayode Fayemi baru-baru ini mengumumkan semua rumah ibadah bisa beroperasi lagi mulai 17 Juli. Sebelum bisa dibuka menerima jamaah, rumah ibadah harus memperoleh sertifikat pemenuhan protokol kesehatan.
Presiden NSCIA Cabang Ekiti Alhaji Yaqubu Sanni memutuskan Masjid di wilayahnya sebaiknya tidak dibuka dulu. Sebab, pengelola Masjid belum bisa memenuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
"Lembaga keagamaan dan kesehatan sebaiknya mulai mengedukasi jamaah agar paham perlindungan dari covid-19 sebelum rumah ibadah dibuka lagi. Ada persyaratan yang mesti dipenuhi sebelum pembukaan Masjid," kata Sanni dilansir dari Guardian Nigeria pada Jumat (17/7).
NSCIA tetap memuji pemerintah Nigeria yang tegas dalam hal kesehatan jamaah. NSCIA tidak keberatan walau pembukaan lagi Masjid harus ditunda karena belum bisa memenuhi persyaratan protokol kesehatan.
"Setelah meninjau protokol kesehatan, disepakati bahwa pembukaan lagi Masjid sulit dilakukan dengan menaatinya," ujar Sanni.
Sanni mengimbau Muslim di Ekiti untuk bersabar lebih lama lagi untuk dapat beribadah di Masjid. Pemenuhan protokol kesehatan ialah demi kesehatan dan keselamatan jamaah itu sendiri.
"Muslim di Ekiti harus menunggu agar pengurus Masjid dapat memenuhi persyaratan protokol kesehatan," ucap Sanni.