REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Lonjakan kasus virus corona baru-baru ini di Kanada mengkhawatirkan. Seorang pejabat medis pada Jumat (17/7) mengatakan hal ini dapat terkait dengan kelompok kaum muda yang berkumpul di pesta, bar serta kelab malam.
"Saat kami meneliti tren baru-baru ini dalam pelaporan kasus, terdapat sejumlah alasan di balik kekhawatiran tersebut. Setelah periode penurunan stabil, jumlah kasus harian mulai meningkat," kata Howard Njoo, wakil kepala dinas kesehatan masyarakat saat konferensi pers.
Jumlah kasus harian Covid-19 naik menjadi rata-rata 350 selama sepekan terakhir, dari 300 kasus sehari sebelumnya pada Juli, kata Njoo. Lebih dari 430 kasus dilaporkan pada Kamis (16/7).
"Ini bersamaan dengan meningkatnya laporan individu yang terinfeksi Covid-19 di pesta, kelab malam dan bar serta melonjaknya tingkat penularan di kalangan kaum muda Kanada," katanya.
"Bernyanyi, bergaul dan berjoget dalam jarak dekat dengan orang-orang lain di ruangan tertutup dan tempat keramaian bukanlah cara untuk berpesta pada musim panas ini. Situasi seperti itu merupakan kondisi ideal bagi penyebaran Covid-19."
Kanada melaporkan total 109.266 kasus Covid-19 beserta 8.827 kematian, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Amerika Serikat. Pekan ini, para pejabat dan pakar mengaku bahwa pihaknya telah melihat tanda-tanda lonjakan baru saat 10 provinsi mengakhiri pembatasan ekonomi dan aturan pembatasan sosial, yang diberlakukan pada Maret untuk melawan wabah.
"Kesuksesan relatif kita masih rapuh. Selalu ada celah terkait faktor kejenuhan dan saya rasa itu ikut andil sekarang, terutama dengan cuaca yang lebih panas," kata Njoo.