REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas III Kupang melepas kapal ternak KM. Camara Nusantara 2 yang dioperatori oleh PT. Pelayaran Wirayuda Maritim dengan rute perdana dari Pelabuhan Tenau, Kupang NTT langsung menuju Pelabuhan Dumai, Riau, tadi malam (17/7) pukul 23.45 WITA. Kapal ternak ini mengangkut sebanyak 550 (lima ratus lima puluh) ekor sapi untuk kebutuhan menjelang hari raya kurban Idul Adha 1441 H.
Hal tersebut merupakan respons terhadap permintaan Pemerintah Daerah Dumai atas tingginya kebutuhan hewan Sapi menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H. Rute pelayaran Tenau - Dumai terbilang baru mengingat selama ini kapal ternak KM. Camara Nusantara 2 milik Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tersebut mempunyai rute tetap yaitu Kupang - Tanjung Priok Jakarta.
"Untuk pemenuhan ketahanan pangan, Pemerintah Pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengakomodir permohonan Pemerintah Daerah Dumai untuk memastikan ketersediaan pasokan ternak jenis sapi di Provinsi Riau yang sebagian besar merupakan pasokan dari luar Provinsi Riau (+- 70 persen) setiap tahunnya dengan melakukan deviasi rute kapal KM. Camara Nusantara 2 yang mengangkut 550 ekor sapi langsung dari Kupang menuju Dumai," jelas Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Sebtu (18/7) di Jakarta.
Wisnu mengatakan, bahwa kondisi ini sangat memungkinkan jika ada Pemerintah Daerah lain yang juga mempunyai kebutuhan memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.
Adapun menjelang Hari Raya Idul Adha biasanya akan menjadi Peak Season angkutan ternak karena volume permintaan daging sapi hidup meningkat tajam. Yang biasanya pengiriman mayoritas ke Jakarta maka menjelang Idul Adha akan ada permintaan ke daerah-daerah lain seperti Balikpapan, Riau dan Bengkulu dimana tujuan tersebut ini tidak ada dalam trayek reguler yang diusulkan oleh Pemerintah Daerah.
Untuk itu, terkait dengan permohonan penambahan atau perubahan rute pengoperasian kapal ternak, Capt. Wisnu Handoko menjelaskan, bahwa pada prinsipnya semua kapal ternak bisa digunakan untuk mengangkut Ternak sepanjang masih di wilayah dalam Negeri Indonesia. "Ada 6 unit kapal ternak yang siap mengangkut hewan sapi untuk memenuhi ketahanan pangan suatu wilayah jika dibutuhkan," tutur Capt. Wisnu.
Saat ini mengingat ketersediaan anggaran subsidi Pemerintah, maka rute kapal ternak saat ini diberikan sesuai dengan trayek yang direncanakan pada tahun sebelumnya dengan rute dan voyage yang sudah ditetapkan sesuai usulan daerah pengirim dan penerima.
Kepala Kantor KSOP Kelas III Kupang, Aprianus Hangki, mengatakan, bahwa pemberangkatan perdana sapi dengan menggunakan Kapal Ternak KM. Camara Nusantara 2 dari Pelabuhan Kupang Provinsi NTT ke Pelabuhan Dumai Provinsi Riau ini dapat terselenggara serta mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, KSOP Kelas III Kupang, PT. Pelindo (Persero) III Cabang Kupang, KSOP Kelas I Dumai, Dinas Peternakan Provinsi NTT, Dinas Peternakan Provinsi Riau, Seknas BUMP (Badan Usaha Milik Petani) Indonesia serta Mitra Binaan dalam penyiapan proses kegiatan ini dari awal hingga hari H.
Kegiatan pengapalan perdana angkutan ternak dengan tujuan Dumai-Riau ini, kata Hengki, dilaksanakan pemuatan sapi ke atas Kapal Camara Nusantara 2 pada tanggal 17 Juli 2020 mulai pukul 12.00 WITA dan selesai muat pukul 23.45 WITA. Kapal selanjutnya akan berlayar menuju Dumai dengan jarak tempuh 1.631 mil laut dan kecepatan 10 knots yang diharapkan dapat tiba pada tanggal 24 Juli 2020 atau 7 hari sebelum Hari Raya Idul Adha 1441 H.
"Selama pelayarannya, hewan sapi akan mendapatkan perawatan yang layak agar kondisi sapi tetap prima dan terjaga dengan baik hingga nanti tiba sampai tujuan," katanya.
Ketua Seknas Badan Usaha Milik Petani Indonesia BUMP, Sugeng Edi Waluyo menyampaikan permohonan kepada Dirjen Perhubungan Laut sebulan lalu agar program Tol Laut Angkutan Khusus Ternak dapat memfasilitasi pengiriman sapi asal peternak Kupang ke Dumai Kepulauan Riau. Hal ini pun dalam rangka memenuhi kebutuhan hewan qurban di wilayah tersebut sekaligus untuk pertama kalinya membuka jalur perdagangan pengiriman ternak dari provinsi NTT ke Kepulauan Riau.
"Pengiriman 550 Ekor ternak yang dilakukan oleh Shipper CV. Bina Taruna dan Consignee BUMP Provinsi Riau, PT. Trans Argo Lestari dan PT. Apkarkusi Mutiara Nagori ini diharapkan menjadi awal yang baik dalam mensukseskan program swasembada daging di seluruh pelosok tanah air," katanya.
Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus mendorong swasembada pangan terutama untuk bahan makan daging sapi nasional agar kebutuhannya masyarakat tetap dapat terpenuhi.
Dalam hal ini Pemerintah terus memberikan dukungan agar swa sembada pangan khususnya daging sapi dapat terpenuhi dengan tetap mengoperasikan enam kapal ternak yang sudah beroperasi sejak tahun 2018 lalu.