REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pelaku UMKM di Tanah Air untuk memasarkan produknya secara online melalui platform e-commerce.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, mengatakan dukungan digitalisasi UMKM sudah dilakukan melalui program #BeliKreatifLokal yang telah diluncurkan sejak Juni 2020.
“Telah terkurasi 500 pelaku ekonomi kreatif untuk kami fasilitasi (pendaftaran) HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), kami fasilitasi untuk masuk ke online, dan kami juga memberikan pendampingan-pendampingan promosi,” kata Angela dalam siaran pers, Jumat (17/7).
Angela menjelaskan, program ini bertujuan untuk membantu para pelaku usaha UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 untuk memasarkan produknya di platform digital. Mengingat terbatasnya interaksi jual beli secara fisik di tengah pandemi.
“Dengan terjadinya pandemi ini, para pengusaha UMKM tidak bisa beraktivitas dan dalam hal ini mereka harus beradaptasi dengan teknologi agar bisa terus beraktivitas. UMKM Indonesia harus bisa berinovasi dan kita bangga terhadap produk lokal dan saya yakin produk lokal bisa merajai pasar,” ungkap Angela.
Angela menuturkan, bahwa program ini menyasar tiga subsektor UMKM, yaitu kriya, fashion, dan kuliner, terutama yang berada di Jabodetabek.
“Kami memilih di zona merah khususnya Jabodetabek. Karena kami melihat itu sangat terhambat produktivitas secara fisik jadi itu yang kami fasilitasi terlebih dahulu,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Staf Khusus Bidang Kebijakan Digital dan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi. Ia mengatakan, pemasaran produk UMKM lewat platform digital memungkinkan pengusaha dapat memperluas distribusi produknya tanpa harus melakukan kontak fisik.
"Di masa pandemi Covid-19 ini, sebenarnya bisa menghadirkan peluang distribusi baru bagi para pengusaha UMKM. Yaitu melalui metode distribusi produk secara digital," ujar Dedy.