Sabtu 18 Jul 2020 15:13 WIB

Joe Biden Hadapi Tekanan Pilih Cawapres 

Joe Biden mengatakan, ia akan memilih wanita sebagai calon wakil presiden.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Joe Biden Hadapi Tekanan Pilih Cawapres . Joe Biden didampingi istrinya, Jill Biden. Joe Biden memenangkan primary menentukan di negara bagian Michigan.
Foto: Tracie van Auken/EPA
Joe Biden Hadapi Tekanan Pilih Cawapres . Joe Biden didampingi istrinya, Jill Biden. Joe Biden memenangkan primary menentukan di negara bagian Michigan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, tengah menghadapi tekanan di internal partai karena belum memilih pendamping untuk kontestasi pilpres November mendatang. Namun, Biden telah mengutarakan komitmennya untuk memilih wanita sebagai calon wakil presiden. 

Biden mengaku telah memiliki daftar nama kandidat yang akan dipilihnya. Dia akan mewawancarai mereka satu per satu.

Baca Juga

Prosesnya diharapkan rampung pada 24 Juli mendatang. Kemudian pada awal Agustus, Biden diperkirakan dapat mengumumkan siapa pandampingnya dalam pilpres AS tahun ini. 

“Ada banyak perhatian tentang hal ini karena sejumlah alasan, yang paling tidak wakil presiden Biden berusia 77 tahun,” kata mantan pemimpin mayoritas Senat Harry Reid, Jumat (17/7) waktu setempat. 

Seandainya terpilih, Biden akan berusia 78 tahun pada prosesi pelantikan Januari mendatang. Dengan angka tersebut, dia menjadi presiden tertua AS.

Seandainya Biden hanya dapat menjalani satu periode jabatan, maka posisi wakil presiden menjadi sangat penting. Sebab dia akan menjadi “pelari utama” untuk menghadapi pilpres 2024. 

Reid, yang telah melakukan percakapan dengan Biden mengungkapkan, daftar calon wakil presiden telah menyempit dalam beberapa pekan terakhir. Namun jumlahnya masih cukup banyak. Mereka yang dikabarkan masuk datar antara lain Senator Kamala Harris, Elizabeth Warren, dan Tammy Duckworth. Selain mereka, anggota House of Representatives Val Demmings dan Karren Bass turut masuk dalam bursa.

Mantan penasihat keamanan nasional AS Susan Rice, Gubernur New Mexico Michelle Lujan Grisham, dan Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms juga menjadi kandidat calon wakil presiden yang dipertimbangkan Biden. Tim kampanye Biden masih enggan memberikan komentar terkait hal tersebut. 

Dalam menentukan pilihannya, Biden harus menyeimbangkan banyak faktor, termasuk ideologi, ras, dan etnis. Kemampuan kandidat mengumpulkan dana serta menciptakan antusiasme juga harus diperhatikan.

Dengan gelombang demonstrasi anti-rasialis “Black Lives Matter”, muncul pertanyaan apakah Biden akan memilih seorang wanita berkulit hitam. Berdasarkan nama-nama yang dikabarkan masuk dalam bursa, Elizabeth Warren adalah satu-satunya wanita kulit putih. 

“Ketika saya menyaksikan apa yang terjadi di negara ini sekarang, saya lebih yakin dari sebelumnya bahwa Joe Biden membutuhkan seorang wanita kulit hitam sebagai kandidat wakil presiden,” kata salah satu pendiri kelompok advokasi Black Voters Matter, LaTosha Brown.

Leah Daughtry, seorang pejabat Demokrat yang mencalonkan Barrack Obama, presiden kulit hitam pertama dalam sejarah AS, juga telah melobi Biden dan pejabat kampanye terkemuka seperti Anita Dunn untuk memilih seorang wanita kulit hitam. “Mencalonkan seorang wanita kulit hitam akan membuat Anda antusias bahwa Joe Biden akan perlu menjalankan kontestasi yang sukses di lingkungan pandemi ini,” ucapnya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement