Sabtu 18 Jul 2020 15:28 WIB

Masjid di Maharashtra India Ditutup Saat Idul Adha

Masjid di seluruh India tetap ditutup saat Idul Adha.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Masjid di Maharashtra India Ditutup Saat Idul Adha. Personel kepolisian India berjaga-jaga di luar sebuah masjid di India selama masa pandemi corona.
Foto: EPA-EFE/Sanjeev Gupta
Masjid di Maharashtra India Ditutup Saat Idul Adha. Personel kepolisian India berjaga-jaga di luar sebuah masjid di India selama masa pandemi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BOMBAY -- Dalam sisa waktu kurang dari dua pekan menuju Idul Adha, pemerintah Maharashtra negara bagian India pada Jumat mengeluarkan pedoman Idul Adha. Pemerintah mengimbau umat Islam untuk menjaga perayaan Idul Adha agar tetap mematuhi norma-norma dan protokol pencegahan pandemi Covid-19.

Sementara itu, peternak sapi, kambing, dan pedagang mengatakan mereka akan mengalami kerugian finansial besar pada Idul Adha tahun ini. Presiden Unit Kota Jamiatul Qureish India untuk sayap mudanya Gulrez Qureishi mengatakan, organisasinya mungkin akan mengajukan litigasi kepentingan publik (PIL) di pengadilan tinggi Bombay. Untuk meminta izin qurban dengan menjaga jarak sosial.

Baca Juga

Sementara pedoman dari pemerintah menyatakan masjid di seluruh negara harus tetap ditutup dan tidak boleh ada sholat Idul Adha berjamaah. Orang-orang dapat merayakan Idul Adha di rumah mereka, sama seperti ketika mereka melakukan ibadah Ramadhan tahun ini.

Tidak ada pasar ternak yang diizinkan, maka orang-orang dapat membeli sapi secara online. Akan ada pembatasan ketat pada zona-zona tertentu, karenanya qurban tidak akan diizinkan di zona tersebut.

Awal pekan ini ada pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Utama Uddhav Thackeray, Wakil Kepala Menteri Ajit Pawar, Menteri Pelindung Aslam Shaikh dan para pemimpin masyarakat. Thackeray telah mendesak umat Islam untuk melakukan perayaan Idul Adha secara simbolis tahun ini. Dia mengatakan pandemi Covid-19 menimbulkan tantangan besar dan mendesak orang-orang untuk tidak berkerumun selama Idul Adha.

Banyak masyarakat yang kesal dengan pedoman pemerintah yang lambat dikeluarkan. Hanya 13 hari tersisa sebelum Idul Adha, tapi pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah membingungkan dan tidak jelas. Alih-alih memberikan instruksi khusus untuk qurban, pedoman tersebut justru menciptakan lebih banyak kebingungan.

"Mengapa pemerintah belum bertindak atas saran kami dalam surat, izinkan qurban dengan tetap menjaga jarak sosial," kata Wakil Presiden Jamiatul Qureish India, Imran Qureshi, dilansir di Times of India, Sabtu (18/7).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement