Sabtu 18 Jul 2020 16:06 WIB

Masjid di Burton Tutup Setelah Wabah Corona Meningkat

Sebanyak 35 orang dinyatakan positif Covid-19 di Burton, Inggris.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Ani Nursalikah
Masjid di Burton Tutup Setelah Wabah Corona Meningkat. Salah satu masjid di Inggris.
Foto: Lancashire Telegraph
Masjid di Burton Tutup Setelah Wabah Corona Meningkat. Salah satu masjid di Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, BURTON -- Semua masjid di Burton, Staffordshire, Inggris, diputuskan ditutup sementara waktu setelah wabah virus corona terjadi di kota tersebut. Langkah itu dibuat sebagai tindakan pencegahan keamanan.

Namun, seorang juru bicara menegaskan, masjid bukanlah penyebab meningkatnya kasus di daerah Shobnall dan Anglesey di Burton. Totalnya hingga kini, 35 orang dinyatakan positif Covid-19, termasuk 14 orang dari dua keluarga. Mereka yang memiliki virus ini akan melakukan isolasi mandiri di rumah ketika mereka pulih.

Baca Juga

Sebagian besar kasus berada dalam komunitas Asia Selatan. Juru bicara Masjid Jamia Tengah Rizvia, di Anglesey, Tariq Hussain mengatakan keputusan menutup seluruh masjid di Burton merupakan tindak pencegahan virus corona.

“Kami memutuskan menutup semua masjid di Burton sebagai tindakan pencegahan keamanan. Kita perlu berhati-hati sebagai sebuah komunitas dan bekerjasama dengan Dewan Borough Staffordshire Timur untuk memastikan keamanan masyarakat,” ujarnya dilansir, Derbyshire Live, Sabtu (18/7).

Ia menyebutkan, keputusan tersebut sangat sulit diambil tetapi harus dilakukan. Tariq juga mengatakan, tidak ada kasus yang diketahui atau laporan positif dari masjid mana pun di Burton dan penutupan tidak diambil karena ada kasus.

“Saya akan meminta pihak berwenang setempat menerapkan dan menegakkan pedoman protokol kesehatan yang lebih ketat di semua bisnis, terutama di bangsal Shobnall, Anglesey,” ucapnya.

Tariq juga mendesak agar toko kecil mengikuti protokol supermarket besar, serta memastikan lebih sedikit orang yang dizinkan di toko. Ia juga menjelaskan, lonjakan yang dilaporkan di Shobnall, Anglesey konsisten dengan prediksi pemerintah sebelumnya. Selain itu dia menegaskan akan konsistensi dalam menangani kasus Covid-19 di seluruh Staffordshire Timur.

"Masjid-masjid bukanlah sumber virus, dan kami semua telah mengikuti pedoman dengan kemampuan terbaik kami. Kami akan terus bekerja dengan badan-badan terkait untuk memastikan virus terkandung disebuah wilayah segera dihilangkan,”ucapnya.

Tariq menyebut, pencegahan lebih baik daripada mengobati maka penutupan sementara masjid adalah langkah yang diambil dan kembali ia tegaskan masjid bukanlah penyebab lonjakan. Wabah covid-19 sendiri telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh kota. 

Staffordshire County Council sendiri bekerja sama dengan para pemimpin masyarakat dan pihak berwenang lainnya untuk membantu menghentikan penyebaran. Dengan menyebarkan pesan kepada masyaramat agar tetap berpegang pada pedoman pemerintah.

Otoritas juga telah menjelaskan, Burton tetap terbuka untuk bisnis. Dengan mengatakan tidak ada rencana memaksakan lockdown apa pun seperti di Blackburn, atau lockdown penuh seperti yang terjadi kembali di Leicester.

Syed Hussain, perwakilan daerah di Dewan Kabupaten Staffordshire dan Dewan Borough Staffordshire Timur, mengatakan wabah tersebut perlu ditanggapi dengan serius. Ia juga berpendapat perlunya kepedulian kesehatan di lingkungan sekitar, termasuk seluruh Burton.

"Saya frustrasi karena semua kerja keras yang dilakukan semua orang selama beberapa bulan terakhir telah rusak. Kita harus proaktif dan bekerja sama dengan otoritas terkait. Serta segera bertindak atas situasi ini sesegera mungkin,” ujarnya.

Selain itu Syed juga menyebutkan dibutuhkan lebih banyak alat pelacak, penelusuran jejak pasien positif dan kesadaran serius pada masyarakat terhadap kasus tersebut. Ia mengingatkan, kesalahan kecil bisa merugikan bahkan mengancam banyak nyawa.

Anggota parlemen Burton, Kate Griffiths mengatakan mengerti data ini mungkin menjadi perhatian bagi penduduk. Tetapi tetap penting untuk mengingat seberapa jauh langkah yang sudah diambil pemerintah maupun masyarakat dalam menangani kasus ini, maka bukan hal yang tidak mungkin keseluruhan kasus Covid-19 akan menurun.

 "Dalam beberapa hari terakhir ada beberapa lonjakan lokal di Covid-19 di Burton, terutama dalam dua keluarga. Keluarga tersebut telah diisolasi dan mulai pulih. Tidak perlu khawatir dan pemerintah setempat juga terus memantau situasi,” ujarnya.

Kate juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat agar terus mengambil tanggung jawab mengikuti pedoman pemerintah tentang jarak sosial.  Juga pada protokol Kesehatan selerti mencuci tangan, dan mengisolasi diri jika mengalami salah satu gejala yang terkait dengan virus corona.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement