REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Jutaan siswa di Amerika Serikat (AS) berisiko tak dapat kembali bersekolah pada musim gugur. Hal itu karena angka kematian akibat Covid-19 di negara tersebut telah mencapai titik tertinggi baru.
Gubernur Kalifornia Gavin Newsom menetapkan kriteria ketat untuk pembukaan kembali sekolah yang membuat pengajaran di kelas tak mungkin dilakukan di sebagian besar daerah. Aturan mewajibkan siswa di atas kelas dua dan semua staf mengenakan masker.
Texas memberi izin kepada sekolah untuk tetap tutup hingga musim gugur. Di bawah pedoman, sekolah dapat mengadakan pengajaran daring hingga delapan pekan pertama. Sebagian besar siswa di Chicago hanya akan bersekolah dua hari dalam sepekan. Tiga hari lainnya mereka belajar secara daring.
Keputusan berbeda diambil Gubernur Iowa Kim Reynolds. Dia telah meminta para siswa yang tinggal di negara bagiannya menghabiskan setengah dari masa sekolah mereka di ruang kelas. Hal itu telah memantik kritik dari serikat guru Iowa.
Ketidakpastian tentang cara memulai kembali sekolah dengan aman membuat orang tua seperti Ivette Garcia dari Orange Park, Florida, kebingungan. Ketika dia mengetahui distrik sekolahnya hanya memiliki dua pilihan musim gugur ini, yakni belajar langsung atau virtual, Garcia memutuskan membiarkan anaknya yang masih taman kanak-kanak tetap di rumah.
“Tanggal mulai sekolah kurang dari 30 hari lagi dan saya tidak merasa ada rencana yang sangat bagus yang membuat saya merasa cukup nyaman mengirim anak saya ke sekolah dan kemudian kembali ke dinamika keluarga kami,” kata Garcia, Sabtu (18/7).
Beberapa negara bagian AS telah melaporkan rekor terbaru dalam jumlah kasus harian Covid-19. Hal itu berkontribusi pada peningkatan angka kematian nasional. Selama sepekan kematian baru harian telah meningka 34 persen jika dibandingkan dua pekan lalu.
Saat ini AS memiliki lebih dari 3,6 juta kasus Covid-19. Jumlah kematian di sana telah melampaui 141 ribu jiwa.