Sabtu 18 Jul 2020 18:33 WIB

BPTJ: Pemprov DKI Kembali Sediakan Bus Gratis di Stasiun

BPTJ menyebut kehadiran bus gratis untuk urai antrean di stasiun.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah calon penumpang bergegas naik KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat.  Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menyediakan bus gratis untuk mengurai calon penumpang kereta rel listrik (KRL) di stasiun.
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Sejumlah calon penumpang bergegas naik KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menyediakan bus gratis untuk mengurai calon penumpang kereta rel listrik (KRL) di stasiun.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti menjelaskan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menyediakan bus gratis untuk mengurai calon penumpang kereta rel listrik (KRL) di stasiun. Namun, Polana menilai, tak berarti antrean calon pengguna KRL di stasiun akan dapat hilang.

“Tetap akan ada potensi terjadinya antrean di stasiun,” kata Polana melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Bogor, Sabtu (18/7).

Antrean di stasiun, menurut Polana, dikarenakan adanya penerapan protokol kesehatan yang harus dilalui dengan memenuhi prosedur yang telah ditetapkan. Terlebih, jumlah kapasitas gerbong KRL juga dibatasi.

“Adanya ketentuan penegakan protokol kesehatan seperti dilakukannya pengukuran suhu tubuh dan adanya keharusan menjaga jarak baik sebelum maupun selama berada di dalam stasiun, secara otomatis akan mengakibatkan terjadinya antrean,” ungkap Polana.

Meskipun demikian, Polana mengatakan, ketentuan itu tetap harus dijalankan dengan baik di tengah pandemi Covid-19. Dengan kondisi yang berbeda dibanding normal, Polana berharap masyarakat dapat memahami jika memang terjadi antrean.

“Yang kita usahakan bersama saat ini adalah bagaimana proses antrean dapat berjalan dengan secepatnya,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi antrean calon penumpang KRL, Polana menjelaskan, Kemenhub dan Pemprov DKI Jakarta akan kembali menyiapkan 125 bus sebagai angkutan alternatif. Tidak hanya stasiun Bogor, pada Senin (20/07) layanan bus gratis juga akan disiapkan melalui Stasiun Cilebut, Stasiun Bojong Gede dan Stasiun Citayam dengan tujuan di antaranya, Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, Stasiun Dukuh Atas atau Sudirman, dan Stasiun Tebet.

Adapun rincinya, sebanyak 80 bus yang terdiri atas 30 bus sedang dan 50 bus besar akan disiapkan sebagai angkutan alternatif untuk keberangkatan dari Stasiun Bogor. Kemudian, di Stasiun Cilebut akan disediakan sebanyak tujuh bus sedang dengan titik keberangkatan bus di Perumahan Pesona Cilebut. 

Selanjutnya, Stasiun Bojong Gede sebanyak delapan bus sedang dengan titik keberangkatan di Terminal Angkot Bojong Gede. Sedangkan, untuk keberangkatan dari Stasiun Citayam akan disiapkan lima bus sedang dengan tujuan Stasiun Sudirman, Stasiun Manggarai dan Stasiun Juanda.

Selain itu, terdapat 10 unit bus besar yang akan disiapkan di Botani Square, Kota Bogor dengan tujuan Stasiun Sudirman atau Dukuh Atas dan Stasiun Juanda. Sementara, bagi calon pengguna KRL dari Bekasi yang akan memanfaatkan layanan angkutan alternatif, akan disediakan sebanyak 15 unit bus besar di Stasiun Cikarang, dengan tujuan Stasiun Manggarai dan Stasiun Dukuh Atas atau Sudirman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement