REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Pemerintah Rusia mengeluarkan pernyataan yang membela Turki soal perubahan status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengaku telah mendapat penjelasan dari Turki mengenai Hagia Sophia. Dia menyebut Turki telah melakukan langkah yang positif terhadap sektor pariwisata.
"Mitra Turki kami menjelaskan bahwa semuanya akan dilestarikan dengan cara terbaik. Semua orang akan bisa mengunjungi Hagia Sophia," kata Peskov dilansir dari laman Bianet, Sabtu (18/7).
Peskov menuturkan, ketika Hagia Sophia masih sebagai museum, orang-orang datang berkunjung dengan membayar tiket yang harganya terbilang mahal. Namun sekarang situs bersejarah itu dapat dikunjungi tanpa perlu membeli tiket alias gratis.
"Saya beritahu kalian, ada tiket yang cukup mahal ke Hagia Sophia, tetapi sekarang tidak akan ada tiket, pintu masuk akan digratiskan. Wisatawan kita akan mendapat manfaat," kata dia.
Sikap resmi pemerintah Rusia, lanjut Peskov, yaitu memandang bahwa perubahan status Hagia Sophia adalah persoalan internal Turki. Tetapi Moskow meyakini akan ada keuntungan bagi wisatawan setelah Hagia Sophia dialihkan menjadi masjid.
Peskov menambahkan, pemerintah Rusia juga menghormati posisi Patriarkh Moskow dan seluruh warga Rusia yang berbeda pandangan dengan sikap resmi negara ihwal Hagia Sophia. Dia juga berharap persoalan ini tidak memengaruhi hubungan antara Rusia dan Turki.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kata Peskov, memiliki gaya kerja yang sama. "Mereka bertemu, dan keduanya bertanggung jawab atas kata-kata mereka, keduanya mengendalikan situasi, dan mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab dan cepat," tambahnya.
Peskov mengatakan tentu pendekatan semacam itu menjadi kunci untuk menemukan solusi terhadap berbagai masalah yang sulit. "Seperti dalam masalah Suriah dan dalam situasi lain," ucap Peskov.