Ahad 19 Jul 2020 13:28 WIB

KPU akan Optimalisasi Kembali Gugus Tugas Keamanan Siber

KPU akan mengoptimalisasi kembali gugus tugas keamanan siber.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Komisioner KPU RI Viryan Azis
Foto: Republika/Mimi Kartika
Komisioner KPU RI Viryan Azis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis menegaskan, KPU akan mengoptimalisasi gugus tugas keamanan siber untuk menjamin keamanan siber teknologi pilkada 2020. Viryan menjelaskan sebelumnya gugus tugas tersebut sudah diinisiasi pada 2018 akhir lalu.

"Jadi gugus keamanan siber insyaallah akan kita optimalkan kembali. Sesungguhnya terus berjalan namun memang kita melihat gugus tugas keamanan siber biasanya kita lihat perilaku penyerang itu pada saat hari pemungutan suara yaitu ke situng atau web sejenis," kata Viryan dalam diskusi daring, Ahad (19/7). 

Baca Juga

Viryan menggarisbawahi pentingnya kerjasama multipihak dalam menjaga keamanan siber teknologi pilkada 2020. Sejumlah pihak dilibatkan dalam gugus tugas keamanan siber untuk pemilu 2019 lalu tersebut antara lain Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), kemudian cyber crime Mabes Polri, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Alhamdulilah meskipun serangannya luar biasa ada pemilu 2019 ke situng, seingat saya tidak pernah sampai ada serangan yang berhasil secara efektif dan ini hal yang kita patut kita syukuri dan menjadi pembelajaran untuk penerapan paling tidak yang di depan mata," ujarnya.

Viryan mengaku pascaserangan laman lindungihakpilihmu.kpu.go.id yang terjadi beberapa waktu lalu KPU langsung melakukan penguatan sistem keamanan di sejumlah aplikasi dan jaringan. KPU juga sudah memasang firewall dan mengamankan aplikasi serta jaringan.

"Terkait keamanan aplikasi kami membedakan antara server produksi dengan server publikasi sehingga ketika terjadi serangan pun efektif kepada publikasi yang ada pun tidak akan berpengaruh kepada data dan ini praktek baik yang akan kami teruskan," jelasnya.

Dirinya menambahkan, sebelum aplikasi digunakan, KPU akan melakukan pen test atau audit sejak dini. Hal tersebut intens dilakukan untuk persiapan e-rekap. Terakhir KPU juga akan mengoptimalkan kesehatan siber 

"Jadi praktek kesehatan siber ini penting, contoh-contoh sederhana misalnya email selalu diperbarui passwordnya sebulan sekali," ucapnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement