Ahad 19 Jul 2020 14:13 WIB

Pasukan GNA Didukung Turki Bergerak Dekati Sirte

Sekitar 200 kendaraan militer bergerak menyusuri pantai Mediterania.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Kota Sirte di Libya yang porak poranda karena perang.
Foto: AP
Kota Sirte di Libya yang porak poranda karena perang.

REPUBLIKA.CO.ID, MISRATA -- Pasukan pemerintah Libya yang diakui internasional (GNA) mulai bergerak ke Sirte. Gerbang kilang minyak yang ingin GNA rebut kembali dari pasukan Tentara Pembebas Libya (LNA) yang dipimpin oleh Khalifah Haftar.

Komandan GNA dan saksi mata mengatakan sekitar 200 kendaraan berbaris dari Misrata bergerak ke arah timur menuju kota Tawergha. Iring-iringan itu sedang menyusuri pinggir pantai Mediterania dan sudah sepertiga jalan menuju Sirte.

Baca Juga

Baru-baru ini GNA berhasil merebut kembali wilayah yang sebelumnya dikuasai LNA di timur laut Libya. Hal itu mengakhiri pengepungan yang dilakukan Haftar selama 14 bulan untuk merebut Tripoli.

GNA yang didukung Turki mengatakan akan merebut kembali Sirte dan pangkalan udara LNA di Jufra. Tapi Mesir yang mendukung LNA bersama Uni Emirat Arab dan Rusia mengancam akan mengirimkan pasukan mereka ke Libya bila pasukan GNA dan Turki mencoba merebut kembali Sirte.

Amerika Serikat (AS) telah melaporkan demi membantu tentara bayaran Rusia yang bertempur untuk LNA, Moskow mengirimkan pesawat tempur mereka ke Jufra melalui Suriah.  Moskow dan LNA membantah tuduhan tersebut.

LNA sendiri sudah mengirimkan pasukan dan senjata ke Sirte untuk meningkatkan pertahanan mereka di sana. Libya tenggalam dalam perang dan kekacauan sejak diktaktor Muamar Qadafi digulingkan pada 2011 lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement