REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Destinasi wisata Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah, direncanakan kembali beroperasi pada pertengahan Agustus 2020.
"Rencana kami seperti itu, sebagaimana usulan para pihak sebab banyak hal yang perlu dipertimbangkan jika objek wisata ini beroperasi kembali," kata Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (BTNKT) Bustangsaat dihubungi dari Palu, Sulteng, Ahad (19/7).
Dia menjelaskan saat ini pihaknya sedang menyusun berbagai kebijakan adaptasi baru COVID-19 yang nantinya akan menjadi pedoman bagi setiap wisatawan berkunjung di kawasan taman nasional.
Destinasi wisata Kepulauan Togean berskala internasional, sehingga dipandang perlu menyusun kebijakan yang ketat agar wisatawan berkunjung betul-betul terbebas dari virus corona.
"Kita tidak ingin gegabah, olehnya perencanaan ini harus dipertimbangkan sematang mungkin agar pengunjung dan masyarakat setempat aman," ujar Bustang.
Dikemukakannya, sejumlah objek wisata di Kabupaten Tojo Unauna sudah mulai dibuka kembali berdasarkan surat edaran bupati setempat termasuk objek wisata di darat. Kunjungan baru dibolehkan untuk wisatawan lokal.
Destinasi taman nasional yang menjadi wilayah pengawasan TNKT hingga kini belum beraktivitas, sesuai aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), yang menyebutkan jika membuka kembali objek wisata di kawasan lindung, maka perlu dipersiapkan prosedur kunjungan sesuai protokoler kesehatan, sebab kondisi dalam negeri belum kondusif dari wabah COVID-19.
"Atas dasar itu, kami perlu koordinasi dengan pemerintah setempat, pelaku industri pariwisata, TNI/Polri hingga pemangku kepentingan agar sektor pariwisata tidak menjadi klaster baru penularan virus corona," papar Bustang.
Menurutnya, destinasi wisata bahari Kepulauan Togean sudah tidak asing bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara, apa lagi Kepulauan Togean saat ini sudah ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO, yang semakin mempertegas kedudukan Togean sebagai salah satu objek wisata unggulan di Tanah Air.
Maka, aturan baku yang diterapkan pun harus ketat dengan melibatkan sejumlah unsur terkait, termasuk Tim Gugus Tugas COVID-19 bertugas memeriksa setiap pengunjung masuk di kawasan tersebut.
"Penyusunan prosedur cukup memakan waktu. Saat ini, kami masih dalam tahap persiapan, jika semua sudah mantap baru baru kami buat satu acara seremonial pengoperasian kembali destinasi ini," demikian Bustang.