Ahad 19 Jul 2020 16:46 WIB

TikTok Pertimbangkan London Jadi Kantor Pusat

London adalah salah satu dari beberapa lokasi yang dipertimbangkan TikTok.

(Foto: ilustrasi aplikasi TikTok)
Foto: Pixabay
(Foto: ilustrasi aplikasi TikTok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TikTok telah berdiskusi dengan pemerintah Inggris selama beberapa bulan terakhir untuk membuka kantor pusat di London. Ini sebagai bagian dari strategi untuk menjauhkan diri dari negara asalnya, China.

Menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut, Reuters melaporkan, Ahad (19/7), London adalah salah satu dari beberapa lokasi yang dipertimbangkan TikTok, namun belum ada keputusan yang diambil.

Baca Juga

Tidak jelas lokasi mana saja yang sedang dipertimbangkan TikTok, namun secara agresif telah merekrut sejumlah orang di California tahun ini, termasuk mantan eksekutif Walt Disney, Kevin Mayer, untuk menjadi CEO TikTok yang berbasis di Amerika Serikat.

TikTok menghadapi pengawasan ketat di Washington atas kecurigaan China dapat memaksa perusahaan untuk menyerahkan data pengguna. TikTok merupakan aplikasi video singkat milik ByteDance yang berbasis di China.

Sumber mengatakan bahwa perusahaan tersebut sebagian besar fokus pada masalah-masalahnya di AS selama beberapa pekan terakhir, namun belum mengesampingkan London sebagai lokasi potensial untuk markas barunya.

TikTok diperkirakan akan "secara signifikan" meningkatkan jumlah tenaga kerjanya di London dan lokasi-lokasi penting lainnya di luar China selama beberapa tahun ke depan, menurut sumber tersebut.

The Sunday Times melaporkan bahwa TikTok telah membatalkan pembicaraan dengan pemerintah Inggris untuk membuka kantor pusat global di Inggris.

Namun, sumber lain mengatakan TikTok masih dalam diskusi dengan pemerintah Inggris. Sementara, TikTok menolak untuk berkomentar, demikian Reuters.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement