Ahad 19 Jul 2020 18:02 WIB

Pemerintah Victoria Australia Denda Warga tak Pakai Masker

Warga yang tak pakai masker didenda 200 dolar Australia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Orang-orang menikmati Bondi Beach di Sydney, Australia, 19 Juli 2020. Australia baru-baru ini melihat lonjakan kasus coronavirus, dengan sekelompok di negara bagian Victoria. Menurut laporan media, masker wajah akan menjadi wajib di daerah Melbourne.
Foto: EPA-EFE/JOEL CARRETT
Orang-orang menikmati Bondi Beach di Sydney, Australia, 19 Juli 2020. Australia baru-baru ini melihat lonjakan kasus coronavirus, dengan sekelompok di negara bagian Victoria. Menurut laporan media, masker wajah akan menjadi wajib di daerah Melbourne.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemerintah negara bagian Victoria mengenakan denda sebesar 200 dolar Australia atau 140 dolar AS kepada warganya yang tidak mengenakan masker di tempat umum. Negara bagian ini kembali memberlakukan lockdown selama enam minggu dan melaporkan 363 kasus baru pada Ahad (19/7).

"Kami mewajibkan mengenakan masker di Victoria dan kemungkinan di bagian negara lain dalam jangka waktu yang cukup lama. Menggunakan masker adalah hal yang sederhana, dan lambat laun akan mengubah kebiasaan ini menjadi sebuah rutinitas," ujar Perdana Menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews.

Baca Juga

Australia mencatat sekitar 11.800 kasus infeksi virus Corona. Namun penyebaran di negara bagian Victoria telah meningkat dan mendorong pihak berwenang setempat memberlakukan langkah pengetatan sosial. Pada Ahad, Victoria mengkonfirmasi tiga kematian baru akibat virus tersebut. Jumlah kematian baru ini membuat total kematian meningkat menjadi 38. "Penularan di masyarakat sangat sulit dibendung. Ini tetap menjadi ancaman kita," ujar Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt.

Victoria menjadi negara bagian pertama di Australia yang mewajibkan penggunaan masker. Denda juga berlaku di Sydney. Sekitar 60 orang di Sydney menghadapi denda sebesar 1000 dolar AS per orang setelah menghadiri sebuah pesta pada Sabtu (18/7) malam. Mereka telah melanggar pedoman kesehatan karena menghadiri sebuah acara dengan kapasitas lebih dari 20 orang.

Sementara itu, negara bagian New South Wales (NSW) yang memiliki jumlah penduduk cukup padat telah memberlakukan kembali pembatasan sosial, karena muncul kasus infeksi baru.

Pada Ahad, NSW melaporkan 18 infeksi baru dan merupakan yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Tingkat penularan virus korona di NSW lebih tinggi ketimbang di Victoria. "Kami mendesak kepada warga untuk menghindari perjalanan dan pertemuan yang tidak penting. Hal yang menjadi perhatian khusus adalah transmisi di tempat-tempat publik seperti hoitel, restoran, gym, dan pertemuan sosial," ujar Wakil Kepala Kesehatan NSW, Jeremy McAnulty.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement