REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya mengingatkan para camat dan lurah di Kota Bogor untuk mengawasi penyaluran bantuan sosial (Bansos) tahap kedua kepada warga Kota Bogor terdampak ekonomi akibat pandemi C-19. Warga diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan benar.
"Saya minta kepada camat dan lurah untuk berkoordinasi dengan Kantor Pos serta mengingatkan warganya untuk menerapkan protokol kesehatan secara benar," kata Bima Aryadi Kota Bogor, Ahad (19/7).
Menurut Bima Arya, saat ini Covid-19 belum sepenuhnya hilang sehingga warga Kota Bogor yang beraktifitas di luar rumah, termasuk mengantre bansos tahap kedua ini harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Bima sebelumnya meninjau penyaluran bansos tahap kedua dari Pemerintah Kota Bogor, di kantor Pos di Kelurahan Ciwaringin Kota Bogor, pada Sabtu (18/7).
Pada peninjauan tersebut, Bima Asembat berdialog dengan sejumlah warga penerima bantuan yang sedang mengantre di kantor Pos. Ia mengingatkan warga agar tetep menerapkan protokol kesehatan pada kegiatan di luar rumah yakni memakai masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun, serta menjaga jarak fisik.
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga menanyakan dana bansos dari Pemerintah Kota Bogor Rp 500 ribu per bulan, digunakan untuk apa saja. Pada dialog tersebut, ada warga yang bercerita uang bantuan tersebut dipakai untuk modal usaha dan juga yang mengeluh uang bantuan tersebut hanya cukup untuk kebutuhan dua pekan.
Bima juga menjelaskan pada penyaluran bansos tahap kedua ini, Pemerintah Kota Bogor mengalokasikan anggaran Rp 5,982 miliar untuk disalurkan kepada 17.018 keluarga penerima bantuan. Yakni warga Kota Bogor yang terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.